MAJALAH ICT – Jakarta. Isu interkoneksi yang terkait dengan bagaimana tarif telekomunikasi kepada masyarakat nantinya, mulai menjadi perhatian mahasiswa. Adanya pihak yang menolak penurunan biaya interkoneksi membuat mahasiswa mulai bergerak untuk mengawal penurunan biaya interkoneksi di tanah air. Posko penggalangan dukunganpun mulai dibuka dan mendapat banyak simpati.
Seperti yang dilakukan Lingkar Studi Mahasiswa (Lisuma) Indonesia yang pagi ini melakukan aksi menggalang dukungan di area car free day, Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta. "Kami mulai pembuatan posko hari ini di car free day Bundaran HI dan silang Monas, agar masyarakat tahu kebijakan pemerintah yang pro rakyat ini kita dukung bersama dan dikawal bersama rakyat," ungkap Sekjen Lisuma Indonesia, Al Akbar Rahmadillah.
Menurut Akbar, masyarakat terutama di luar Jawa berhak menuntut pengurangan biaya interkoneksi kepada semua operator. "Warga luar Jawa yang saya banyak temukan mereka mengeluhkan ingin sama dengan warga di pulau Jawa, ingin biaya murah telepon an kami mendukung dari semua operator untuk RAN sharing. Karena akan mempercepat penetrasi ICT di Indonesia," tandasnya.
Akbar yakin, sebagai perpanjangan tangan dari suara rakyat, pihaknya yakin DPR akan berbuat yang terbaik. Kebijakan revisi ini patut didukung karena rakyat hingga di Indonesia Timur nantinya bisa menikmati telekomunikasi secara terjangkau.
Aksi yang dilakukan mahasiswa Jakarta ini, menurut Akbar, bukan berarti pihaknya tidak mendukung Presiden Jokowi untuk terus membesarkan Telkom, yang tak lain adalah BUMN. Menurutnya, Telkom tetap harus dijadikan penyelenggara backbone nasional, sejalan cita-cita pemerintah yaitu mewujudkan kedaulatan cyber Indonesia, untuk memajukan E-Commerce Indonesia.
Ditambahkannya, Surat Edaran Menteri Komunikasi dan Informasi memuat satu paket berisi dua hal yang mungkin terlewati untuk dibahas, yaitu tarif interkoneksi turun rata-rata 26 persen dan ratio offnet/onnet dibuat max tiga kali tarif onnet. "Jika ini dilakukan oleh semua operator maka tarif offnet ke masyarakat bisa turun mencapai 75 persen atau menjadi tinggal 25 persen dari tarif off-net yg berlaku saat ini sebagaimana disampaikan dirut Telkomsel di media," pungkasnya.