Search
Jumat 17 Januari 2025
  • :
  • :

Malware Dominan Serang Windows, Android dan Mac OS juga Terinfeksi

MAJALAH ICT – Jakarta. Kaspersky Lab dan B2B International mengeluarkan kembali temuannya menyangkut malware. Dilaporkan, malware paling dominan ditemukan pada sistem operasi Windows. Namun begitu, Android dan Mac OS juga tidak dapat menghindari dari infeksi malware.

Disebutkan Kaspersky, 83% pengguna Windows menyatakan mereka telah terpengaruh dampaknya selama 12 bulan terakhir. Sementara untuk Android dan Mac OS sebesar 13% dan 6%. Kaspersky juga menemukenali bahwa hampir setengah dari pengguna Internet (45%) harus berhadapan dengan piranti lunak berbahaya tahun lalu dan di kebanyakan kasus (81%) berdampak buruk terhadap pengguna dan perangkatnya.

Mengenai bagaimana infeksi terjadi, 12% pengguna percaya bahwa perangkat mereka terinfeksi setelah mengunjungi situs mencurigakan. Sedangkan penggunaan flash disk USB milik orang lain, perangkat terinfeksi lainnya, dan instalasi aplikasi berbahaya yang tersamarkan masing-masing berkontribusi sebesar 8% sebagai penyebab infeksi. Sementara 7% responden lainnya dari survei mengatakan bahwa perangkat mereka terinfeksi setelah membuka lampiran surel. Uniknya, jawaban terbanyak, sebesar 13%, tidak dapat menjelaskan mengapa perangkat mereka dapat terinfeksi malware.

Menurut Elena Kharchenko, Head of Consumer Product Management, Kaspersky Lab, biaya dan efek tak menyenangkan dari sebuah infeksi malware dapat dihindari dengan sedikit sikap bijaksana. "Contohnya, jangan menghubungkan USB yang tidak terverifikasi pada perangkat, hanya gunakan toko aplikasi resmi, menjaga sistem operasi dan aplikasi up to date dan scan data-data dengan program sekuritas sebelum membukanya. Kemampuan untuk memprediksi segala sesuatu yang berpotensimenjadi masalah dan mengambil langkah pencegahan adalah kunci agar tetap aman," katanya.

Disebutkan juga, 4 dari 5 infeksi secara signifikan menyebabkan masalah bagi korban. Yang paling sering pengguna menyadari bahwa performa komputer mereka melambat, 30% responden mengalami banjir iklan yang tidak diinginkan dan responden menemukan program yang tidak diinginkan di perangkatnya. Menurut Kaspersky, di antara semua dampak-dampak negatif tersebut, yang paling berbahaya adalah perubahan dalam browser atau pengaturan sistem operasi tanpa sepengetahuan pengguna, pencurian data pribadi, publikasi tanpa izin atau ‘like’ di media sosial dan peretasan kamera.