MAJALAH ICT – Jakarta. Hal pertama yang terlintas bila berbicara soal Artificial Intelligence (AI atau kecerdasan buatan adalah robot. Umumnya teknologi AI ini didasarkan pada prinsip bahwa kecerdasan manusia dapat dipahami dan diolah sedemikian rupa, sehingga dapat dengan mudah ditiru oleh mesin, dari yang paling sederhana hingga yang lebih kompleks. Adapun tujuan kecerdasan buatan meliputi pembelajaran, penalaran dan persepsi.
Sejak pandemi Covid-19, teknologi kecerdasan buatan menjadi salah satu perhatian karena berpengaruh pada pekerjaan manusia. Teknologi ini bisa digunakan untuk membantu para tenaga medis untuk diagnosa pasien, juga digunakan pemerintah dalam membuat kebijakan guna menekan angka penyebaran Covid-19, seperti untuk pemantauan penerapan protokol kesehatan di ruang publik, hingga mendeteksi seseorang terindikasi terjangkit virus Covid-19.
Oleh karena itu, pt. Datascrip menghadirkan webinar yang bertema “Artificial Intelligence untuk New Normal” yang dibawakan oleh Dr. Adhiguna Mahendra – Chief Research and Product Innovation Nodeflux dan Ivan Sie – IoT Consultant, Selasa (8/9). Webinar ini merupakan bagian dari rangkaian Datascrip e-Expo 2020 yang berlangsung dari tanggal 7 – 12 September 2020.
“Artificial intelligence sudah sering didengar, namun masih banyak yang bertanya-tanya tentang penerapannya. Sebenarnya, artificial intelligence ini sudah ditemukan sejak tahun 1955, namun segmentasi pemakaiannya masih sedikit sehingga banyak yang belum mengerti. Saat ini, teknologi AI telah banyak dipakai di mesin yang kita gunakan sehari-hari sehingga menjadi lebih cerdas dari pada standarnya. Apalagi di masa pandemi, artifical intelligence banyak diaplikasikan di mesin yang dipakai sekarang,” ujar Sylvia Lionggosari – Direktur pt. Datascrip.
Adanya pandemi Covid-19 ini, fungsi AI akan lebih maksimal digunakan “Misal, di dunia medis, AI sudah digunakan untuk mempercepat diagnosa dari pasien secara akurat. Selain itu penggunaan di dunia perhotelan juga sudah mulai diterapkan untuk membersihkan kamar hotel usai digunakan oleh tamu,” ujar Ivan Sie – IoT Consultant
Sementara itu, Dr. Adhiguna juga mengatakan bahwa penggunaan AI yang tepat dapat menghasilkan manfaat yang luar biasa, namun bila digunakan sebaliknya justru bisa menimbulkan bencana yang besar. Sehingga, yang terpenting adalah manusianya itu sendiri. Oleh karena itu selain pelatihan soal AI kepada masyarakat, edukasi tentang etika kepada masyarakat juga perlu diberikan karena AI sendiri terus berkembang dan dapat membantu kegiatan bisnis di banyak industri.
“AI itu hanya tools yang dapat membantu kita untuk mengambil keputusan dan memonitor serta bekerja dengan lebih efektif dan efisien. Semua tergantung kepada bagaimana penggunaan teknologi kecerdasan buatan tersebut. Mau tidak mau kita hidup harus berdampingan dengan Covid-19, namun kita harus tetap memperhatikan protokol kesehatan agar selalu sehat dan produktif,” ujar Dr. Adhiguna Mahendra – Chief Research and Product Innovation Nodeflux, perusahaan rintisan tanah air yang mengembangkan teknologi kecerdasan buatan.