MAJALAH ICT – Jakarta. Mastercard memperkenalkan sebuah visi untuk identitas digital, seiring dengan kecenderungan dunia yang semakin terkoneksi. Sebuah paper berjudul Restoring Trust in a Digital World menunjukkan sebuah kerangka kerja secara detail mengenai bagaimana identitas digital bekerja, dimulai dari individu yang menjadi pusat setiap interaksi digital.
Mastercard’s Principles of Digital Identity atau Prinsip-prinsip Mastercard terkait Identitas Digital akan menerapkan model ini dalam sistemnya. Prinsip-prinsip ini berfokus pada hak dan kepemilikan data, kerahasiaan, persetujuan, transparansi, keamanan dan inklusivitas. Prinsip-prinsip tersebut mengacu pada satu hak dasar individu: “Saya adalah pemilik identitas dan saya mengatur data identitas saya.”
“Pertanyaan terbesar terkait interaksi digital dalam era yang serba terhubung (hyper-connected) adalah: bagaimana Anda mempercayai seseorang yang belum Anda kenal, tidak dapat dilihat, dan bukan berwujud manusia?” kata Ajay Bhalla, President of Cyber & Intelligence Solutions for Mastercard. “Interaksi digital merupakan ranah yang tengah kami pelajari dan diskusikan dengan beberapa kelompok yang berbeda selama beberapa waktu terakhir. Insight yang kami dapatkan dari diskusi tersebut memberikan kami gambaran tentang sebuah dunia di mana identitas seseorang dan piranti yang beroperasi atas nama mereka dapat diverifikasi secara cepat dan aman. Lebih dari itu, akses terhadap data tersebut bisa didapatkan tanpa kata sandi dan hanya dapat dibagikan dengan persetujuan mereka.”
Model Mastercard merefleksikan desain berbasis privasi dan tidak menjumlahkan data identitas. Model ini akan memungkinkan terjadinya interaksi-interaksi digital dengan membagikan data seminimal mungkin dan hanya ketika benar-benar dibutuhkan. Model ini juga akan melindungi data dan penggunaan data tersebut secara efektif agar pengguna tetap memegang kendali, serta memastikan identitas seorang pengguna tersimpan secara aman dalam smartphone mereka.
Akses terhadap identitas digital akan memberikan pengalaman baru yang lebih baik bagi setiap orang saat mereka berinteraksi dengan pelaku bisnis, penyedia jasa, maupun komunitas-komunitas online mereka, sehingga memperkenalkan pengalaman berbelanja online yang lebih efisien, proses pembukaan akun rekening atau pelaporan pajak yang lebih mudah, serta penggunaan e-mail, media sosial dan platform hiburan secara lebih terintegrasi. Akses tersebut juga akan mengurangi risiko penipuan dan pencurian identitas.
Ajay Bhalla menambahkan, “Identitas digital membutuhkan upaya kolektif. Dengan membangun kemitraan strategis bersama Microsoft serta bekerja dengan berbagai pemain industri, Mastercard berkomitmen untuk memfasilitasi jaringan dan membantu mendefinisikan aturan dan tata kelola identitas digital. Bersama-sama, kami memiliki peluang nyata untuk mentransformasi keterlibatan digital yang nyaman dan tidak berkompromi soal keamanan.”