MAJALAH ICT – Jakarta. Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menyambut positif minat investasi dari perusahaan Teknologi Informasi (TI) global untuk mengembangkan ekosistem kecerdasan artifisial atau Artificial Intelligence (AI) di Indonesia.
Menurut Meutya, potensi pengembangan teknologi AI sangat besar dan strategis untuk mendukung kemajuan digital di Indonesia.
“Artificial Intelligence berkembang sangat cepat di dunia. Peran AI bagi manusia pun terus meningkat di berbagai sektor. Kami mengapresiasi minat Yandex Group dan Microsoft untuk menanamkan investasi di Indonesia,” ungkap Meutya seusai pertemuan terpisah dengan CEO Yandex Search Alexander Popovsky, dan Head of ASEAN Government Affairs Microsoft Maciej Surowiec, di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta Pusat.
Didampingi Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, Meutya menyambut rencana Yandex Group yang ingin memperluas platform mesin pencari di Indonesia.
“Potensi ekonomi kecerdasan buatan di Indonesia di tahun 2030 sangat signifikan, PDB Indonesia bisa meningkat 12 persen atau USD366 Miliar. Untuk itu, kami mendukung rencana dari Yandex untuk meningkatkan investasinya di Indonesia,” tuturnya.
Sementara saat bertemu dengan Maciej Surowiec dari Microsoft, Meutya menyoroti langkah perusahaan tersebut menindaklanjuti komitmen CEO Microsoft Satya Nadella saat berkunjung ke Indonesia pada bulan April 2024.
“Komitmen Microsoft kami harapkan mampu memberi nilai tambah, terutama dalam memberdayakan masyarakat melalui teknologi AI, mendukung pengembangan organisasi publik, pemberdayaan masyarakat, serta menjaga keamanan informasi,” ungkap Meutya.
Dalam pertemuan itu, Wakil Menteri Nezar Patria menekankan arti penting kompetisi sehat di sektor digital.
“Kita berharap kompetisi yang adil akan tercipta di ranah platform digital,” tegasnya.