MAJALAH ICT – Jakarta. Pemerintah, dalam hal ini Kementerian BUMN, berencana mengkonsolidasikan dua perusahan plat merah yang bergerak di industri elektronika dan telekomunikasi. Dua perusahaan itu adalah PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) dan dan PT Lembaga Elektronika Nasional (LEN).
Demikian diungkap Meneg BUMN Dahlan Iskan. Menurut Dahlan, rencana ini diambil menyusul batalnya PT Telkom, perusahaan BUMN lainnya, mengambil PT INTI. "Merger akanmemungkin perusahaan untuk mendapat tawaran tender yang lebih besar dan memungkinkan kinerja yang lebih baik," kata Dahlan beralasan.
Ditambahkan Dahlan, salah satu alasan INTI dan LEN berkonsolidasi adalah karena dua perusahaan ini kantor pusatnya berada di ota yang sama, Bandung, Jawa Barat. Dahlan menjelaskan, meski aset INTI lebih besar dari LEN, namun tidak akan ada satu perusahaan yang dominan. Keduanya akan digabungkan dengan pola konsolidasi.
Soal kapan konsolidasi akan dilakukan, Dahlan menjawab. "Ini akan diselesaikan secepat mungkin. Tidak akan memakan waktu terlalu banyak," jelasnya.
LEN dikenal sebagai perusahaan yang memroduksi perangkat elektronik. Sementara INTI, dulunya berjaya karena akan menjadi pabrik produk-produk telekomunikasi dari luar negeri yang akan dipasarkan di Indonesia. Sayangnya, pabrikasi yang diharapkan tidak terwujud karena INTI kemudian hanya menjadi penempel label produk-produk semacam switching yang akan dipakai di Indonesia seperti EWSD maupun 5ESS. Sampai akhirnya INTI pun terpuruk dan bahkan berbisnis membangun menara hingga integrator. Beberapa tahun belakangan kinerja INTI meningkat kembali dengan perubahan core bisnis dan manajemen yang lebih baik.