Search
Jumat 14 Februari 2025
  • :
  • :

Mengapa Harus ke IPv6?

MAJALAH ICT – Jakarta. Penerapan kemampuan IPv6 di jaringan Internet Indonesia bukan sekedar peralihan protokol internet, tetapi juga sebuah adopsi teknologi mutakhir yang memberi manfaat yang jauh lebih bernilai. Teknologi IPv6 akan memungkinkan kegiatan-kegiatan internet yang sebelumnya tercatat memiliki kendala. Sektor-sektor yang akan menikmati keunggulan teknologi IPv6 ketika koneksi end-to-end melalui IPv6 yang aman dengan kualitas yang terjamin. Demikian disampaikan Kepala Informasi dan Humas Kementerian Kominfo mengenai rencana migrasi dari IPv4 ke IPv6.

"Penerapan IPv6 di Indonesia akan menjaga kelangsungan serta mempercepat perkembangan internet Indonesia. Dengan demikian, penerapan IPv6 perlu didukung penuh oleh semua pemangku kepentingan dalam industri Internet di Indonesia dan peluang-peluang yang lahir dari dampak yang dihasilkan perlu diantisipasi," jelas Gatot melalui keterangan tertulis menginformasikan mengenai rencana pemerintah mematangkan peta jalan (roadmap) penerapan IPv6 di tanah air.

Menurut Gatot, tujuan disusunnya Roadmap Penerapan IPv6 di Indonesia adalah untuk memberikan panduan kepada para stakeholder terkait dalam rangka penerapan IPv6 di Indonesia, memberikan gambaran tentang arah dan strategi pemerintah dalam penerapan IPv6 di Indonesia serta menetapkan tahapan-tahapan pelaksanaan penerapan IPv6 di Indonesia. 

"Kelemahan-kelemahan yang ditemukan pada fitur-fitur IPv4 sudah diperbaiki sekaligus alasan mengapa negara-negara di dunia memilih IPv6 sebagai solusi permanen dari masalah utama yaitu keterbatasan jumlah alamat IP," tandas Gatot.

Adapun ringkasan perbandingan antara fitur-fitur yang dimiliki teknologi IPv4 dan IPv6 adalah sebagai berikut"

Fitur

IPv4

IPv6

Jumlah Alamat

Menggunakan 32 bit sehingga jumlah alamat unik yang didukung terbatas 4.294.967.296 atau diatas 4 Milyar alamat IP saja. NAT mampu untuk sekedar memperlambat habisnya jumlah alamat IPv4, namun pada dasarnya IPv4 hanya menggunakan 32 bit sehingga tidak dapat mengimbangi laju pertumbuhan Internet dunia.

Menggunakan 128 bit untuk mendukung 3.4 x 10 38 alamat IP yang unik. Jumlah yang masif ini lebih dari cukup untuk menyelesaikan masalah keterbatasan jumlah alamat pada IPv4 secara permanen.

 

Routing

Performa routing menurun seiring dengan membesarnya ukuran tabel routing . Penyebabnya pemeriksaan header Maximum Transmission Unit (MTU) disetiap router dan hop switch.

Dengan proses routing yang jauh lebih efisien dari pendahulunya, IPv6 memiliki kemampuan untuk mengelola tabel routing yang besar.

Mobilitas

Dukungan terhadap mobilitas yang terbatas oleh kemampuan roaming saat beralih dari satu jaringan ke jaringan lain

Memenuhi kebutuhan mobilitas tinggi melalui roaming dari satu jaringan ke jaringan lain dengan tetap terjaganya kelangsungan sambungan. Fitur ini mendukung perkembangan aplikasi-aplikasi mobile mendatang.

Keamanan

Meski umum digunakan dalam mengamankan jaringan IPv4, header IPsec merupakan fitur tambahan pilihan pada standar IPv4.

IPsec dikembangkan sejalan dengan IPv6. Header IPsec menjadi fitur wajib dalam standar implementasi IPv6.

Ukuran Header

Ukuran header dasar 20 oktet ditambah ukuran header Options yang dapat bervariasi.

Ukuran header tetap 40 oktet. Sejumlah header pada IPv4 sepertiIdentification, Flags, Fragment offset, Header Checksum danPadding telah dimodifikasi.

Header Checksum

Terdapat header checksum yang diperiksa oleh setiap switch (perangkat lapis ke 3), sehingga menambah delay.

Proses checksum tidak dilakukan di tingkat header , melainkan secaraend-to-end Header IPsec telah menjamin keamanan yang memadai.

Fragmentasi

Dilakukan di setiap hop yang melambatkan performa router . Proses menjadi lebih lama lagi apabila ukuran paket data melampaui MTU paket dipecah-pecah sebelum disatukan kembali di tempat tujuan.

Hanya dilakukan oleh host yang mengirimkan paket data. Disamping itu, terdapat fitur MTU discoveryyang menentukan fragmentasi yang lebih tepat menyesuaikan dengan nilai MTU terkecil yang terdapat dalam sebuah jaringan dari ujung ke ujung.

Configuration

Ketika sebuah host terhubung ke sebuah jaringan, konfigurasi dilakukan secara manual.

Memiliki fitur stateless auto configuration dimana ketika sebuahhost terhubung ke sebuah jaringan, konfigurasi dilakukan secara otomatis.

Kualitas layanan

Memakai mekanisme best effort untuk tanpa membedakan kebutuhan

Memakai mekanisme best level of effort yang memastikan kualitas layanan. Header traffic classmenentukan prioritas pengiriman paket data berdasarkan kebutuhan akan kecepatan tinggi atau tingkatlatency tinggi.