MAJALAH ICT – Jakarta. setelah pertama kali diluncurkan pada bulan Juni 2013 di Selandia Baru, proyek balon Internet gagasan Google, Project Loon, akan melakukan uji coba teknis di Indonesia dengan Telkomsel sebagai salah satu operator penyedia jaringan. Uji coba balon Internet ini rencananya akan dilakukan menggunakan frekuensi 900 MHz milik Telkomsel, dan berlangsung selama satu tahun di 2016, di lima titik di atas Sumatera, Kalimantan dan Papua Timur.
Project Loon adalah proyek gagasan Google yang bertujuan untuk menyediakan layanan Internet bagi masyarakat di seluruh dunia, yang menjangkau hingga mereka yang tinggal di daerah yang sulit dijangkau sekalipun. "BTS terbang" ini akan melayang pada ketinggian 20 km di atas permukaan bumi, dan memiliki cakupan jaringan LTE yang luas. Metode ini diharapkan dapat mengatasi tantangan yang dihadapi dalam pembangunan infrastruktur jaringan di daratan seperti hutan dan pegunungan.
Balon internet Google akan memperluas lingkup dunia internet dengan membuat jaringan Wi-Fi di udara menggunakan balon. Proyek ini diharapkan dapat memberikan akses internet bagi masyarakat di daerah terpencil yang sulit dijangkau infrastruktur tradisional. Pengujian mulai Juni 2013. lalu Saat itu ada sekitar 30 balon diluncurkan dari Selandia Baru dan mengirimkan sinyal internet untuk tester.
Proyek Loon akan terus dikembangkan lebih luas dengan tujuan akhir membentuk "cincin" yang melingkari bumi, sehingga koneksi internet diterima tak terputus. Selain Selandia Baru, didapat kabar bahwa balon internet Google juga sudah dipasang di seluruh Indonesia. Disebutkan, hal ini bisa diketahui dengan aplikasi "Flightradar 24" dimana balon Google terdeteksi terbang di ujung selatan Pulau Sumatera, di atas daerah sekitar Bandar Lampung, lalu ke arah timur.
Dari data yang ditunjukkan oleh Flightradar24, Google balon udara terbang di ketinggian 60 ribu kaki (18 ribu meter), dengan kecepatan rata-rata sekitar 10 knot. Balon ketinggian jelajah tentu tidak akan mengganggu lalu lintas udara, untuk ketinggian jelajah maksimum dari pesawat komersial biasanya di kisaran 35.000-40.000 kaki (10 ribu meter).
Flightradar24 juga mendeteksi balon helium dengan kode HBAL436 berada di atas laut Jawa, dengan ketinggian 67.000 kaki atau sekitar 20.400 meter dan sedang bergerak ke arah barat laut dengan kecepatan 37 knot. Sebelumnya, lintasan yang ditampilkan Flightradar24 memperlihatkan bahwa balon itu terbang menyeberangi pulau Sulawesi, dimulai dari sekitar wilayah Taman Nasional Wakatobi.
Diperkirakan dalam satu dua tahun ke depan, akan banyak balon Google menghiasi angka Indonesia. Hal itu setelah resmi ditandatanganinya kesepakatan antara Google dengan operator telekomunikasi Telkomsel, Indosat dan XL Axiata. Meski masih bersifat uji coba, adalah hal yang mustahil dengan investasi yang tidak sedikit kemudian balon diturunkan dan kerja sama tidak diteruskan ke depannya.
Tulisan ini dan informasi menarik lainnya tentang perkembangan teknologi informasi dan komunikasi Indonesia dapat dibaca di Majalah ICT No.39-2015 di sini