MAJALAH ICT – Jakarta. Google menarik aplikasi Adblock Fast dari Play Store, sebuah aplikasi yang memungkinkan pengguna browser web Samsung untuk memblokir iklan. Hal ini menyusul langkah Samsung yang baru saja mengumumkan sebuah iklan resmi memblokir API untuk browser, yang diinstal pada smartphone. Dengan demikian jelas terlihat bahwa perusahaan Korea Selatan itu tidak ikut campur dalam bisnis inti Google berupa iklan, meskipun keberhasilan smartphone datang dari Android.
Adblock Fast, diciptakan oleh Rocketship Apps, yang merupakan salah satu aplikasi yang pertama memblokir iklan pihak ketiga. Menyusul pengumuman Samsung, aplikasi ini meraih sekitar 50 ribu download dan muncul di tangga teratas di kategori produktivitas.
Kejadian ini tentu saja menarik perhatian Google, yang mengatakan bahwa Rocketship telah melanggar "melanggar bagian 4.4 dari perjanjian terkait distribusi pengembang", yang menurut apps tidak boleh mengganggu aplikasi diinstal lainnya, dan "dihilangkan karena kebijakan menyerang".
Google mengutip bagian yang sama ketika menarik Adblock Plus kembali pada tahun 2013, yang baru saja kembali ke Play Store. aplikasi serupa lainnya juga tersedia. Namun, TechCrunch melaporkan bahwa update pertama, Crystal, baru-baru ini ditolak. Laporan tersebut menunjukkan bahwa Google kemungkinan akan terus mendukung browser mobile yang dapat memblokir iklan dalam diri mereka melalui fungsi built-in atau ekstensi, tapi tidak jika eksistensi mereka berupa aplikasi yang terpisah.
Pada September tahun lalu, rilis Apple iOS 9 menyebabkan peningkatan tajam dalam popularitas aplikasi memblokir iklan, setelah dukungan untuk produk tersebut telah ditambahkan.