MAJALAH ICT – Jakarta. Menko Polhukam Djoko Suyanto meyakini bahwa sistem teknologi informasi yang dinakan Komisi Pemilihan Umum telah dibentengi sehingga tidak mudah untuk diretas. Meski, katanya, potensi peretasan selalu ada.
Hal itu disampaikan Djoko menanggapi tudingan Tim Koalisi Merah Putih sebagai disampaikan Ketua Tim yang juga mantan Menteri Penerangan di era Presiden BJ Habibie, Yunus Yosfiah. "KPU yang paling tahu untuk membentengi TI mereka dan saya kira KPU pasti sudah membentengi," kata Djoko.
Djoko meyakini KPU sudah memasang sistem perisai anti retas, sehingga kemungkinan kecil situs KPU bisa diretas.
Mengenai dugaan jika situs KPU diretas, menurut Djoko itu mungkin saja. Sebab peretas saat ini bisa datang dari kalangan mana saja. Bahkan ring 1 keamanan Amerika Serikat di Pentagon pun bisa dengan mudah diretas. "Hacker itu kan dimana-mana bisa. Itu kan ilmu lawan ilmu. Pentagon aja bisa dihack, dari sisi teknologi bisa," ujarnya.
Bantahan soal peretasan IT KPU juga disampaikan Kedutaan Besar (Kedubes) Korea Selatan, Ryu Jeong-Hyun dan Kim Hoil. Mereka datang ke Rumah Polonia, markas pemenangan pasangan Prabowo-Hatta. Diyakini, warga Korea Selatan tidak terkait dengan urusan meretas hasil Pilpres.