Search
Kamis 16 Januari 2025
  • :
  • :

Menkominfo akan Tagih Janji Produsen Ponsel 4G yang Urung Jualan

MAJALAH ICT – Jakarta. Beberapa operator kini sudah memberikan layanan berbasis teknologi seluler generasi ke-4 (4G) dengan teknologi long term evolution (LTE). Dibukanya 4G oleh pemerintah tentu juga karena dinyatakan kesiapan akan dukungan dari vendor ponsel untuk menjual produk ponsel 4G di Indonesia. 

Namun Menkominfo Rudiantara menengarai ada perusahaan yang menyatakan siap menjual ponsel 4G, namun hingga kini tidak jelas komitmennya tersebut. Karena itu, Rudiantara akan menagih janji produsen ponsel tersebut.

"Saya bersama Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Frangky Sibarani akan memanggil perusahaan yang cerewet, yang mau jualan 4G di Indonesia, tapi sampai sekarang nggak jadi-jadi," ujarnya.

Diungkap Menkominfo, meski tidak disebut namanya, ciri-cirinya adalah merupakan perusahaan pembuat komponen elektronik yang berbasis di Taiwan tersebut, yang sejak tahun 2012 katanya mau investasi di Indonesia, namun nampaknya masih meragu hingga kini. "Minggu depan akan kami panggil. Akan saya tanya, Anda serius? Kalau tidak serius ya sorry aja,” tandas Rudiantara.

Diketahui, yang sejak 2012 maju mundur untuk berinvestasi di Indonesia adalah Foxconn, produsen ponsel adal Taiwan. Rencana Foxconn untuk berinvestasi di Indonesia masih tidak pasti. Hingga kini tidak ada perkembangan berarti mengenai rencana tersebut, bahkan seakan investasi sulit terealisir karena Foxconn meminta lahan sleuas 10 hektar. Terakhir dari informasi  yang didapat, saat Menteri Perindustrian masih dipegang MS Hidayat, saat pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Foxconn akan menunda investasi sampai terbentuknya pemerintahan baru.

Menurut Hidayat, ketidakpastian investasi Foxconn masih sangat besar. "Ketidakpastian Foxconn masih cukup besar. Kemarin mereka sudah membuat manuver baru dengan DKI tapi belum di follow up. Mungkin mereka menunggu pemerintahan yang baru," ungkap Hidayat sebelum Jokowi terpilih menggantikan SBY.

Dijelaskan Hidayat, saat ini Blackberry sudah menandatangani kerja sama dengan Foxconn. Blackberry memilih pasar Indonesia karena daya saing mereka sedang turun sehingga memilih menjaga pasar yang ada. Indonesia dianggap pasar besar yang sangat menguntungkan bagi Blackberry. 

Rencana fabrikan ponsel Foxconn membangun pabrik di Indonesia, memang sudah tiga tahun berlalu. Namun, realisasinya belum juga nampak. Hal itu yang juga membuat Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) bertanya-tanya mengenai keseriusan perusahaan asal Taiwa ini.

Seperti disampaikan Ketua Umum Apindo, Sofjan Wanandi di Jakarta, permintaan Foxconn terlalu berbelit-belit untuk sebuah investasi. Misalnya saja, pemasok komponen Apple asal Taiwan meminta penyediaan lahan serta pusat penelitian dan pengembangan. "Jangan mau dibohongi Foxconn. Mereka lebih banyak investasi di China dan cuma main-mainin kita, minta fasilitas ini itu. Paling cuma taktik dagang," kata Sofjan geram.

Karena itu, Sofjan pesimis dengan rencana Foxconn membangun pabrik ponsel di Jakarta tak kunjung terealisasi dengan berbagai alasan. "Katanya ingin investasi, tapi sudah tiga tahun berlalu nggak jadi-jadi. Cari yang lain, jangan mereka saja jadi satu-satunya," lanjut Sofjan.