MAJALAH ICT – Jakarta. Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mendorong dunia perbankan untuk memanfaatkan media online dalam layanan perbankan. Chief RA mencontohkan, dengan adanya layanan investry atau modal phone, meskipun ini dengan bunga yang relatif mahal dari bunga bank akan tetapi kemudahannya sangat dirasakan luar biasa.
“Saya ingin mengangkat masalah media online dan media sosial bukan hanya sekadar sebagai media komunikasi tetapi dapat dimanfaatkan oleh perbankan sebagai layanan dan menjadi subyek dari dalam kemudahan perbankan," kata Chief RA.
Ditambahkannya dalam Seminar dan Penganugerahan InfoBank Digital Brand Awards 2016 di Jakarta, dari 253 juta penduduk Indonesia, ada 190 juta orang (dewasa) yang mempunyai minimal satu telepon seluler. Angka tersebut masih jauh di atas masyarakat yang memiliki rekening di bank.
"Hal ini pernah saya kepada Gubenur BI mengenai jumlah rekening bank dari masyarakat Indonesia, yaitu 70 juta. Saya sedih juga mengetahui jumlah account perbankan lebih sedikit dari jumlah acoount media sosial yang ada di masyarakat Indonesia," paparnya.
Menkominfo menilai dunia perbankan dapat memanfaatkan kondisi tersebut. “Ini apa artinya, bahwa ada media yang bisa diakses oleh 190 juta dimana masyarakat Indonesia sudah beralih, kalau sebelumnya menikmati screen lebar misalkan televisi, dll. Saat ini, masyarakat rata-rata dalam tiga jam dalam sehari memantengi gadget mereka. Ini fenomena yang sebetulnya semua pihak termasuk perbankan tidak boleh diabaikan,” jelas Rudiantara.
Menkominfo menambahkan bahwa masyarakat adalah pelanggan dan pelanggan adalah raja. Hukumnya pelanggan mendapatkan service dengan lebih baik dan cost yang affordable. “Saran saya bagi dunia perbankan bahwa pilihannya ada dua yakni untuk sesegera mungkin mengembangkan kemampuannya dengan menciptakan aplikasi-aplikasi layanan dan kedua harus siap-siap tergerus aplikasi-aplikasi online yang sudah berkembang," pungkas Chief RA.