MAJALAH ICT – Jakarta. Kehadiran internet sebagai buah dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sudah bukan perkara asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Mulai dari area perkotaaan hingga ke pelosok kampung sudah terjamah oleh canggihnya teknologi informasi. Seluruh lapisan masyarakat menggunakan fasilitas yang ditawarkan oleh internet, baik untuk mengirim surat elektronik, membaca berita, menonton video live streaming, mengerjakan kuis online, mengirim tugas kepada guru/dosen, atau hanya sekedar bermain-main dengan jejaring sosial dan game online.
Menurut Menkominfo Rudiantara, “Kehadiran internet yang semakin marak menjadi bukti bahwa laju informasi di abad sains dan teknologi serta globalisasi ini semakin deras, sangat cepat, dan sulit untuk dibendung, hingga terkadang seseorang mengbaikan kehidupan sosial di dunia nyata lebih nyaman berada di dunia maya dengan skala kemudahan akses, seperti instant messaging, chating, facebook ataupun twitter”. “Mereka bisa menghabiskan waktu terlalu lama hanya untuk duduk didepan meja computer berselayar didunia maya. Dikarenakan intenet seorang anak bisa menjadi dewasa terlalu dini”. “Tanpa bimbingan orangtuanya mereka memperoleh informasi yang tidak seharusnya mereka dapatkan di usianya seperti suguhan-suguhan pornografi, game online yang berlebihan dan penipuan“ tuturnya.
Seperti konten pornografi, menurut Chief RA, kementeriannya sudah berupaya untuk menghilangkan situs porno namun begitu situs porno ditutup muncul lagi, jadi menurut Rudiantara sangat sulit namun undang undang dapat menjerat mereka yang mengakses atau mengupload video porno. Dan saat ini ada panel yang menilai pornografi,, judi , kekerasan/kejahatan pada anak, karna sebagai menteri beliau tidak dapat menilai pornografi karna bukan ahli pornografi
Maka dari itulah, untuk meminimalisir dampak negative tersebut, dikatakan Rudiantara, sebagai pengguna kita harus lebih berlaku cerdas dalam menggunakan internet. "Berinternet cerdas adalah bagaimana seorang pengguna internet dapat mengelola dan memanfaatkan teknologi internet secara bijak disesuaikan dengan kebutuhan dan tidak melangar etika dan kode etik berinternet,” jelasnya dalam Temu Telanggan Seluler, di Jacarta Convention Center.