MAJALAH ICT – Jakarta. Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring mengatakan jumlah operator di Indonesia saat ini sudah terlalu banyak yaitu dengan jumlah 14 operator seluler dan CDMA. Menurutnya, Jepang saja memiliki 3 operator telekomunikasi, China yang juga memiliki 3 operator telekomunikasi, dan Eropa yang memiliki operator telekomunikasi dengan jumlah yang tidak jauh berbeda yaitu 2-3 operator.
"Jumlah tersebut jauh dari jumlah ideal industri telekomunikasi pada suatu negara. Indonesia ideal dengan sekitar 5 operator saja,” kata Tifatul di Bandung saat peringatan Hut Bakti Postel ke-68.Karena itu, Tifatul menilai, proses merger antar operator seluler seperti yang dilakukan oleh XL dan Axis merupakan suatu hal yang cukup baik dimana persaingan bisnis operator telekomunikasi pada saat ini telah menunjukan sesuatu yang tidak sehat.
Ditegaskan Tifatul, Indonesia dengan 14 operator selulernya, hanya memiliki 3 operator yaitu XL, Telkomsel, dan Indosat yang dapat mengambil pendapatan atau revenue dengan total 92%. Sisanya, 8% revenue diperebutkan oleh 11 operator lainnya dan dinilai menjadi persaingan bisnis yang tidak sehat.
Hal yang juga dinilai cukup parah yaitu hadirnya operator telekomunikasi baru dengan promosi yang besar, namun hanya bertahan dalam hitungan waktu beberapa bulan saja.