MAJALAH ICT – Jakarta. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Tifatul Sembiring meluncurkan Malang Digital Society (Madiso) di Gedung Utama Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Peluncuran ditandai dengan pemutaran video Madiso.
EGM DTT Telkom, Iskriono, mengatakan, Telkom mempunyai tiga program, yakni membangun data super seluas 100.000 M2, menggelar 75 ribu kilometer backbone dengan jaringan optic baik lewat darat maupun lewat laut, serta membangun 20 juta true Broadband access.
"Tentunya semua ini untuk menciptakan suatu platform yang memungkinkan masyarakat Indonesia menjadi masyarakat yang digital,” ujarnya sebagaimana dikutip dari laman Telkom.
Setelah pelencuran Madiso diadakan pula penandatanganan MoU antara Witel Jatim Selatan Malang dengan Pemerintahan Kota Malang yang disaksikan Tifatul Sembiring dan EGM DTT Iskriono.
Sebelum peluncuran, Tifatul memberikan kuliah umum kepada mahasiswa yang hadir. Beliau mengajak semua mahasiswa untuk memanfaatkan 600 titik Access Point (AP) yang diletakkan di titik-titik strategis untuk mencari informasi dalam menunjang perkuliahan.
Tifatul juga menyampaikan beberapa informasi terkait dengan rancangan pemerintah dibidang IT, di antaranya program Indonesia Connected di seluruh Indonesia yang harus sudah terealisasi pada akhir tahun 2013. Program tersebut nantinya memungkinkan seluruh wilayah Indonesia menggunakan jaringan broadband backbone dengan speed 2-8 Mbps.
Saat ini pemerintah juga sedang membangun program Desa Berdering di 72 ribu desa se-Indonesia. Sampai saat ini sudah terealisasi 31.800 desa dan Pemerintah juga membangun PLIK (Pusat Layanan Internet Kecamatan) di 4.784 Kecamatan se-Indonesia. Tujuannya, agar koordinasi dan komunikasi menjadi lebih cepat.
Peta Pemerintahan dibidang IT lainnya, tahun 2014 akan terwujud Indonesia Informatif yang aware terhadap informasi. Di mana seluruh masyarakat akan rasional. Para pemimpin atau CEO, pejabat pemerintah lainnya dalam mengambil keputusan, harus berdasarkan informasi dan bukan lagi dari visi dan misi.
Tifatul menambahkan, pada 2015 mendatang, akan terealisasi Indonesia Broadband. “Minimal ibu kota provinsi dan kota-kota besar lainnya akan memiliki jaringan Broadband.” katanya.
Hal tersebut dilakukan karena ke depannya pemerintah menginginkan program lastmile sehingga masyarakat yang membutuhkan jaringan Internet dengan mudah mendapatkannya. Sedangkan di tahun 2018, harus sudah terealisasi Indonesia Digital. Menurutnya, teknologi di Indonesia akan terus berkembang menuju Indonesia yang dinamis, makmur dan tentu saja pintar.
"Karena kalau suatu negara sudah digital, maka masyarakatnya pun akan semakin maju, sehingga akan terbentuk generasi-generasi baru yang lebih maju dan digital," tandasnya.