MAJALAH ICT – Jakarta. Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyatakan keyakinannya akan perkembangan start up digital di Indonesia ke depan. Ia menyatakan perkembangan itu seiring dengan upaya Pemerintah untuk mempercepat perkembagan ekosistem ekonomi digital bersama pemangku kepentingan. Bahkan keberadaan start up yang menjadi unicorn mampu membuka lapangan pekerjaan dengan ekonomi berbagi serta pengembangan keuangan inklusif.
“Indonesia akan memiliki lima unicorn dan satu decacorn tahun depan. Unicorn adalah istilah untuk perusahaan start-up yang memiliki valuasi minimal USD1 Miliar. Sedangkan decacorn valuasinya minimal USD10 Miliar,” katanya usai menghadiri Peringatan HUT ke-9 Bukalapak di Jakarta Convention Center, Jakarta.
Saat ini, menurut Menteri Rudiantara, di kawasan ASEAN terdapat tujuh perusahaan yang berkategori unicorn, empat diantaranya ada di Indonesia. Sedangkan dari tiga unicorn sisanya, dua diantaranya pendapatan utamanya berasal dari Indonesia. Salah satunya, kata Rudiantara, adalah Bukalapak.
“Pada 2014-2015 belum ada unicorn, adanya baru pada 2017. Kenapa? Karena pemerintah mengakselerasi dan memfasilitasi teknologi digital. Jadi Indonesia ini sangat luar biasa dalam pengembangan ekonomi digital,” kata Rudiantara.
Menteri Kominfo optimistis pada tahun 2030 mendatang diperkirakan total transaksi ekonomi digital mencapai USD 130 Miliar. Nilai yang sangat besar itu, menurut Rudiantara, salah satunya dikarenakan oleh gaya hidup manusia saat ini yang tidak lepas dari gadget. Potensi ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin oleh para pengusaha statrtup di Indonesia.