MAJALAH ICT – Jakarta. Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Rudiantara yakin bahwa pihaknya bisa menghasilkan 200 pengusaha teknologi informasi tiap tahunnya. Apalagi, jika e-Commerce akan bisa tumbuh lebih cepat dari target. Keyakinan Rudiantara bukan tanpa dasar, menurutnya untuk mendapatkan jumlah technopreneur baru itu mengacu pada referensi negara lain.
"Pemerintah menargetkan akan muncul 200 technopreneur baru setiap tahun. Namun kami yakin akan bisa dapat tumbuh lebih cepat. Dengan menghitung berapa yang harus masuk inkubator, berapa handcutter yang harus dilakukan, dan berapa number of talks participants yang harus diadakan," yakinnya.
Ditandaskan Rudiantara, saat ini pemain e-Commerce, kementerian/lembaga serta stakeholders yang terkait tengah melakukan pembahasan finalisasi Roadmap e-Commerce Indonesia. “Pembahasan itu meng-address mengenai isu daftar investasi dan rencana national payment gateaway di Indonesia. Kemudian bagaimana sistem pajak bagi e-Commerce dan kurang lebih sekitar 30 inisiatif dari kementerian yang harus diselesaikan dan mudah-mudahan bisa diselesaikan dalam minggu ini untuk difinalisasi,” jelas Chief RA.
Dituturukannya, embiayaan yang dibutuhkan sekitar USD6 juta sampai USD7 juta per tahun. Biaya tersebut merupakan biaya patungan antara pemerintah, sektor swasta dan e-Commerce yang sudah maju. "Dimana manfaatnya nantinya tidak saja untuk pemerintah akan tetapi masyarakat secara luas. Kita tahu setidaknya pada tahun 2020 nilai atau value Indonesia bisa mencapai minimal USD130 Miliar dan untuk mencapai angka tersebut yakni dengan mengembangkan SDM dan harus secara sistematis,” kata Menkominfo.