Oleh Onno W. Purbo
MAJALAH ICT – Jakarta. Berbeda dengan media lama, media blog & wiki (dan sekitar-nya) menjadi sangat menarik karena relatif tidak ada ketergantungan pada sumber daya dan relatif tidak ada kontrol oleh "redaksi" apalagi "owner".
Ini menjadi menarik karena seseorang atau sekelompok orang yang biasanya tidak dapat masuk ke dalam main stream dapat menyuarakan isi hati / permasalahan-nya tanpa ada kekangan selama tidak melakukan hal yang tidak baik seperti menghina, membohong dll.
Ada beberapa masalah utama dalam penerapan di komunitas / masyarakat sipil, yaitu tidak suka membaca (mungkin karena tingkat pendidikan? mungkin karena budaya?), lebih suka diskusi lisan bukan tertulis, lebih suka menjadi pemirsa, pembaca, konsumen. Bukan penulis, produsen.
Ini perlu secara perlahan melakukan perubahan budaya di Indonesia. Cara yang paling effektif sebetulnya melalui kurikulum sekolah. Kurikulum yang ada sekarang lebih mengarahkan kita sebagai pekerja klerikal / pembantu bukan produsen yang mempunyai ide / kreatifitas.
Jika tidak mungkin karena DIKNAS biasanya susah berubah .. mungkin secara perlahan bisa dilakukan melalui proses mulut ke mulut antar komunitas & ini biasanya akan terjadi pada saat mereka melihat manfaat seseorang / komunitas yang dapat memproduksi konten sendiri.
Terutama biasanya kalau mereka melihat konsekuensi finansial & konsekuensi kenaikan martabat / derajat.