MAJALAH ICT – Jakarta. Walaupun pengguna micro blogging Twitter di Indonesia cukup signifikan dan merangkak naikd ari waktu ke waktu, pihak Twitter sendiri belum berencana membangun kantor mereka di Indonesia.
Demikian diungkap Kepala Divisi Pendapatan Internasional Twitter Shailesh Rao. Menurut Shaliesh, pihaknya masih akan fokus untuk mengembangkan layanan beriklan di Twitter. "Kami belum bisa mengumumkan rencana bisnis di masa datang. Untuk Indonesia, kami ingin memaksimalkan pendapatan dari produk iklan kami," terang Shailesh.
Dengan begitu artinya, jangankan menaruh server di Indonesia, buka kantor cabang saja nampaknya belum terpikirkan oleh Twitter. Meski dalam Peraturan Pemerintah No. 82/2012 ketentuan mengenai hal ini ada. Dan hampir sama dengan pelaku usaha internasional lain yang dikenal dengan over the top (OTT), Indonesia adalah surga untuk menggaet pasar iklan. Sehingga, pasar beriklan inilah yang akan banyak dioptimalkan.
Langkah Twitter mengindikasikan bahwa Indonesia hanyalah dilihat sebagai pasar saja. Pemerintah nampaknya perlu tegas mengenai hal ini. Dalam kasus lain, antara kementerian sendiri juga tidak ada koordinasi. Kementerian yang satu begitu menyambut pemain internasional dengan karpet merah, walaupun hanya menjadikan Indonesia sebagai pasar, namun kementerian lain meminta mereka mengikuti aturan yang ada di Indonesia dan memberikan kontribusi bagi Indonesia. Khusus Twitter, mereka baru saja membuka kantor di Brasil. Dan posisi Indonesia dengan brasil di Twitter diibaratkan 11 12, tidak jauh kondisi penggunanya. Dalam waktu dekat, kantor cabang Twiter akan juga dibuka di Australia.
Dan Indonesia nampaknya cukup harus puas saja dengan nangkring di trending topic untuk isu-isu tertentu dan jualan iklan saja.