MAJALAH ICT – Jakarta. Microsoft memasuki masa suram nampaknya. Penjualan produk-produk Microsoft yang tidak laku, apalagi dengan kehadiran sistem operasi lain yang bersamaan dengan produk ponsel, tablet termasuk laptop seperti iOS mauun Android, membuat Microsoft mulai melakukan efisiensi. Dan dampaknya, 18 ribuan pegawai Microsoft mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK). Pemecatan ini merupakan yang terbesar bagi Microsoft dalam 39 tahun terakhir.
Dalam pernyataan resminya Microsoft mengatakan langkah itu adalah bagian dari rencana restrukturisasi untuk menyederhanakan operasi dan menyatukan bisnis Nokia Devices and Services ke dalam strategi perusahaan secara keseluruhan. Jumlah karyawan yang dipecat sekitar 14 persen dari total 127.000 tenaga kerja Microsoft di dunia. Microsoft akan menggelontorkan dana hingga 1,6 miliar dolar Amerika Serikat untuk menyelesaikan proses PHK ini.
PHK yang cukup besar ini terjadi pada lima bulan awal masa jabatan CEO baru Microsoft, Satya Nadella. Pria asal India ini dalam emailnya kepada para karyawan mengatakan bahwa meski sulit, tetapi langkah itu perlu diambil untuk memberikan arah baru pada perusahaan. "Langkah pertama untuk membangun organisasi yang tepat bagi ambisi kita adalah untuk mengatur kembali tenaga kerja kita," ujar Nadella terkait PHK yang dilakukannya.
Kebijakan PHK yang diambil sesungguhnya telah diperkirakan. Apalagi, Nadella telah mengungkapkan pada tahun fiskal baru yang Microsoft akan memfokuskan kembali sebagai perusahaan produktif.