MAJALAH ICT – Jakarta. Situs web jual beli online Multiply.com dan Multiply.co.id resmi menurup layanannya per akhir Mei lalu. Dan melalui halaman utama MultiplyMultiply menyarankan agar pengguna mereka beralih ke Tokobagus.com dan Sulit.com.ph. Tumbangnya Multiply cukup mengejutkan, karena Country Manager Daniel Tumiwa begitu aktif bersafari ke acara-acara terkait perdagangan elektronik dan mendirikan iDEA (Indonesian E-commerce Association).
Yang juga mengejutkan adalah karena saat ini begitu marak bak cendawan di musim hujan munculnya situs-situs e-commerce yang bahkan disebutkan beberapa pihak bahwa bisnis perdagangan elektronik memang sedang bergairah. Apalagi, dalam catatan Direktorat E-Business Kementerian Komunikasi dan Informatika, bisnis ini berpotensi memutar uang Rp. 330 triliun.
Tak mengherankan jika kini sudah puluhan pemain yang terjun ke dalam bisnis ini. Sebut saja Plasa.com, Kaskus.us, Multiply.com, Tokobagus.com, Blibli.com maupun Rakuten Belanja Online (RBO).
Pengguna situs belanja online di Indonesia saat ini tidak sedikit. Seperti Multiply.com, pengguna sudah mencapai tiga jutaan dengan 80.000 merchant. Sementara Blibli.com memiliki 300 merchant partner dengan rata-rata transaksi 200-300 per hari. Di Kaskus lebih cerah, terjadi 38 juta transaksi per bulan.
Walaupun pasar terbuka lebar, ada tiga tantangan utama dalam bisnis online di Indonesia. Pertama, mengubah budaya yang tadinya beli di toko dengan melihat langsung barang, berubah dengan secara online. Kedua, kejelasan aturan yang memayungi dan melindungi transaksi bisnis online. Dan ketiga, banyaknya penipuan jual barang mendompleng bisnis online.
Bisa jadi gelembung bisnis e-commerce mulai bocor. Zalora Indonesia, sebagai salah satu e-commerce fashion yang juga memiliki ‘outlet’ di beberapa negara, dikabarkan mulai melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap karyawan-karyawannya, terutama di bagian perdagangan barang (merchandise).
Perkembangan perdagangan elektronik di Indonesia yang baru bertumbuh, menumbangkan pemainnya. Setelah Zalora, kini Multiply.co.id atau juga multiply. com terpaksa menutup usahanya.
Pengumuman penutupan usaha Multiply yang baru mengganti logo diumumkan secara langsung di ha laman muka situs e-commerce ini yang beberapa waktu lalu juga mulai menawarkan penjualan preorder BlackBerry Z10 dan pemesanan tiket pertunjukkan ini.
“Dengan sangat menyesal, kami umumkan bahwa situs Multiply.co.id (dan Multiply.com) akan kami tutup per 6 Mei 2013 dan kami akan menghentikan semua kegiatan usaha kami per 31 Mei 2013,” tulis Multiply.
Dijelaskan bahwa, Multiply.co.id akan menjalankan kegiatan seperti normal sampai 6 Mei 2013. Kemudian, waktu yang tersisa hingga akhir Mei 2013 digunakan mereka untuk memastikan bahwa semua hal dalam proses jual beli sudah terselesaikan dan seluruh penjual dan pembeli mendapat haknya.
Tumbangnya sejumlah pemain teras memicu pertanyaan, apakah bisnis e-commerce di Indonesia hanya sebagai gelembung, yang setiap saat bisa kempis? Bisa kita dilihat juga fenomea Rakuten. Sebelumnya, perusahaan E-commerce raksasa Jepang, Rakuten, secara resmi mengakhiri kerja sama pemberian layanan e-commerce di Indonesia dengan PT Global Media (MNC), namun kemudian perpisahan antara Rakuten dan MNC yang informasinya mencuat beberapa bulan, secara tidak langsung terbantahkan dengan komitmen keduanya untuk tetap memajukan e-commerce di Indonesia. Bahkan, Rakuten Belanja Online (RBO) tetap ingin bisa menjadi salah satu e-commerce besar yang bersaing di jagat e-commerce marketplace Indonesia.
RBO yang diwakili oleh Ryota Inaba juga mengumumkan kalau Rakuten dan MNC masih dalam proses joint venture. "Rakuten percaya kalau negara Indonesia bisa berkembang menjadi salah satu negara dengan pasar e-commerce terbesar di Asia. Peluncuran platform global e-commerce dan payment gateway kami pada awal Juni nanti akan menjadi ketegasan dan bentuk komitmen kami untuk para merchant dan konsumen kami di Indonesia," tegas Ryota.