MAJALAH ICT – Jakarta. Nokia berencana untuk menguasai alias membeli saham Siemens di Nokia-Siemens Network. Seperti diberitakan Bloomberg, untuk membeli saham 50% saham Siemens di Nokia Siemens Networks, Nokia menyiapkan dana tidak kurang dari 2,2 miliar dolar AS atau sekitra dengan Rp 22 triliun. Dengan rencana ini, maka ‘perkawinan’ dua industri penyedia jaringan telekomunikasi akan segera bercerai.
Perceraian terjadi memang juga karena Siemens sudah ingin keluar dari binis bersama ini. Siemens nampaknya hanya ingin berfokus ke bisnis inti Siemens yang bergerak di bidang peralatan energi, kesehatan, dan kereta api. Fokusnya terhadap serangkaian produk turbin listrik hingga kereta api cepat, seperti disampaikan Chief Financial Officer Siemens, Joe Kaeser. "Dengan adanya transaksi ini, kami melanjutkan upaya kami untuk memperkuat fokus pada bidang utama Siemens pengelolaan energi, industri dan prasarana serta kesehatan,” kata Kaeser.
Untuk membeli Siemens, Nokia dikabarkan akan menggunakan dana pinjaman. Diharapkan, dengan adanya pembelian atas saham Siemens ini, maka Nokia memiliki akses penuh di bisnis jaringan telpon selulernya di Eropa dan seluruh dunia, serta memacu keuntungan dari industri smartphone. Apalagi, bisnis tersebut memperlihatkan kenaikan pendapatan yang cukup signifikan pada tahun lalu.
Nokia-Siemens Network sendiri didirikan oleh kedua perusahaan pada 1 April 2007 silam. Hingga sekarang telah memiliki karyawan sebanyak 56.700 orang. Perusahaan itu bergerak di bidang penyedia infrastruktur telekomunikasi global yang telah mambantu orang tetap terhubung di lebih 150 negara di seluruh dunia. Nokia-Siemens Network menawarkan teknologi broadband inovatif dan layanan mobile. Perkawinan Nokia-Siemens sama dengan yang dilakukan Alcatel Lucent, yang dilakukan untuk memangkas biaya riset yang porsinya besar dalam pengembangan usaha.
Nokia Siemens di Indonesia memang dalam posisi berat dengan masuknya Huawei, vendor asal Cina yang menawarkan perangkat telekomunikasi dengan harga terjangkau, sehingga menguasai pasar pernagkat di Indonesia saat ini.