MAJALAH ICT – Jakarta. Operator Seluler HCPT dengan produknya 3, meluncurkan produk yang terbilang unik, dan sesuai dengan isu kekinian. Produk itu bernama Angie dan KPK. Lho, ini ursan tindak pidana korupsi?
Jangan salah. Produk Angie berasal dari kalimat next generation yang disingkat dengan NG. Ng kalau dilafalkan menjadi Angine. Sedangkan KPK adalah kependekan dari Kartu Perdana Ksoong. Kartu perdana alias SIM card baru ini bisa diisi program apa saja secara bebas yang sedang dipromosikan Tri, seperti AlwaysOn dan PakeTri, service pack BlackBerry, service pack mobile broadband, dan lainnya.
Seperti dijelaskan HEad of Trade Marketing Tri Hermansyah Haryono, produk Angine dan KPK diharapkan dapat menyelamatkan bisnis retailer yang mengeluh karena mengalami kendala bisnis seperti stok barang yang menumpuk, modal macet, dan seringkali terpaksa jual rugi.
Dipaparkan Hermansyah, saat ini ada 750 ribu retailer di Indonesia yang menggantungkan hidupnya dengan cara jualan pulsa dan kartu perdana. "Dengan konsep ini, pedagang retail tak perlu lagi kerepotan menyediakan stok berbagai macam kartu perdana Tri karena hanya perlu Kartu Perdana Kosong alias KPK yang bisa dimasukkan dengan paket bicara atau paket data sesuai permintaan pembeli," jelasnya.
Menurut Hermansyah, KPK tidak memiliki masa berlaku atau tidak ada batas limit kartu tersebut. "Hal ini sangat menguntungkan para retailer kartu telepon seluler dan pebisnis pulsa eceran," ujarnya.