MAJALAH ICT – Jakarta. Pemain seluler terbesar Vietnam Viettel mengumumkan rencana untuk memperluas jangkauan internasionalnya dengan investasi di Indonesia. Sasarannya masuk ke Indonesia hal itu dikarenakan Indonesia berpenduduk padat dengan penggunaan data yang terus meningkat. Selain Indonesia, Viettel juga akan masuk ke Nigeria.
Operator militer tersebut mengatakan bahwa investasi tersebut, yang ukurannya tidak diungkapkan, “akan menciptakan kondisi bagi Viettel untuk terus memperluas investasinya di wilayah lain”.
Data GSMA Intelligence menunjukkan bahwa populasi Indonesia mencapai sekitar 260 juta dengan tingkat penetrasi SIM card mencapai 131 persen, dan Nigeria memiliku 185 juta warga dan penetrasi SIM card sebesar 82 persen.
Viettel saat ini beroperasi di sembilan pasar luar negeri, yang meliputi Kamboja, Laos, Timor Leste, Burundi, Kamerun, Mozambik, Tanzania, Haiti dan Peru. Operasi di Myanmar diperkirakan akan dimulai pada kuartal pertama 2018. Pemerintah Myanmar pada bulan Januari menyerahkan lisensi mobile keempat negara tersebut untuk usaha antara Viettel dan sebuah konsorsium perusahaan lokal.
Viettel mendirikan Viettel Global sebagai anak perusahaan pada tahun 2016 untuk mengeksplorasi peluang investasi di luar negeri. Viettel Global memperkirakan pendapatan tahun ini akan meningkat 29 persen menjadi 1,3 miliar dolar AS sebagaimana dilaporkan Vietnam Economic Times melaporkan.
Operator tersebut memiliki 52 juta pelanggan di Vietnam pada akhir Maret, memberikannya pangsa pasar sebesar 37 persen, menurut GSMA Intelligence.
Pada bulan April ini Viettel secara resmi meluncurkan layanan 4G di seluruh negeri, mengklaim 95 persen cakupan populasi. Viettel mengatakan bahwa pihaknya juga meluncurkan layanan 4G di Kamboja, Laos, Timor Leste, Burundi, Haiti dan Peru.