MAJALAH ICT – Jakarta. Lima pimpinan operator telekomunikasi Indonesia mendukunga pengembangan Over The Top (OTT) Lokal. Presiden Direktur dan CEO Telkomsel, Ririek Adriansyah; Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo sekaligus Ketua ATSI, Alexander Rusli; Presiden Direktur dan CEO XL Axiata, Dian Siswarini; Presiden Direktur Smartfren Telekom, Merza Fachys, dan Wakil Presiden Direktur PT. Hutchison 3 Indonesia, Muhammad Buldansyah menyatakan dukungan OTT Lokal lebih berkembang dan bersaing secara lebih baik.
"Kita hari ini mengeluarkan press relase yang isinya syarat-syarat OTT yang dapat kita dukung selama dua tahun ke depan. Sementara ada 3 syarat," jelas Presdir dan CEO Indosat Ooredoo yang juga Ketua ATSI, Alexander Rusli. Menurutnya, dukungan tidak hanya diperlukan bagi mereka yang memulai dari nol, tapi juga bagi mereka yang sudah merintis namun butuh dorongan untuk cepat menjadi besar. "Jadi target kami dalam waktu kurang lebih 1 tahun, jumlah penggunanya menjadi kurang lebih 20 – 30 juta," tegas Rusli.
Dian Siswarini, Presdir dan CEO XL Axiata, menambahkan, dukungan kepada OTT ini akan dilakukan secara bergiliran. "Jadi kita akan pilih beberapa, kemudian kita besarkan. Nanti bergiliran yang lain supaya adil dan merata. Yang sekarang baru akan dilakukan adalah Batch 1," jelas Dian.
Dukungan bagi para OTT Lokal yang memenuhi syarat akan dilakukan dalam cara antara lain mengikutsertakan dalam berbagai macam kegiatan dan promotion material yang dimiliki oleh para operator, kemudian melakukan SMS Blast terkait dengan penggunaan aplikasi tersebut, dan terakhir, jika memang aplikasinya kecil, para operator juga akan mengirim MMS kepada pelanggan, sehingga para pelanggan akan bisa langsung mengunduh aplikasi tersebut di ponsel masing-masing.
Pimpinan operator tersebut juga mengaku sangat berterima kasih karena mendapat dukungan dari Menteri Kominfo Rudiantara dalam pengembangan OTT lokal ini. "Kami mendapat Dukungan Menkominfo diberikan dalam bentuk program-program yang menggunakan aplikasi/OTT lokal tersebut, misalnya program chatting bersama Menkominfo untuk topik-topik tertentu. Menkominfo pun akan memfasilitasi program chatting tersebut dengan jajaran menteri Kabinet Kerja lainnya sesuai topik yang terkait pada masing-masing kementerian," jelas Dian.