MAJALAH ICT – Jakarta. Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (Pandi) menargetkan paling lambat Oktober 2013, ICANN (Internet Corporation for Assigned Names and Numbers) dan IANA (Internet Assigned Numbers Authority) sudah mengakuinya sebagar registry domain .id.
Seperti diketahui, sejak sejak 2005, Pandi belum diakui oleh lembaga Internet dunia, sebagai pengelola domain .id.
Seperti diketahui, Pandi ternyata belum bisa menjadi registry penuh domain .id sejak 2005 hingga sekarang karena nama registry di ICANN (Internet Corporation for Assigned Names and Numbers) dan IANA (Internet Assigned Numbers Authority) yang mengatur nama domain dan alamat Internet Protocol atau IP di dunia masih tercantum Budi Rahardjo, selaku pengelola ccTLD (country code Top Level Domain). Dalam blog-nya, Budi Rahardjo sempat menyampaikan penolakan untuk membuka top level domain .id.
Ketika ditemui di sela-sela acara Traceroute Internet Party 2013, John Sihar Simanjuntak dari Pandi mengungkapkan ICANN dan IANA sudah mulai lunak.
“Saya baru bertemu mereka bersama pak Budi Rahardjo, dan saat ini tengah dalam proses pemindahan pengelolaan dari Budi Rahardjo ke Pandi,” ungkapnya hari ini, 13 April 2013.
Menurut dia, pengakuan registry penuh Pandi sebagai registry sangat penting agar domain .id juga diakui dunia internasional.
“Saat ini yang berminat terhadap domain .id bukan hanya perusahaan Indonesia, tapi juga perusahaan asing. Adapun, yang menjadi registrar tetap 100% lokal,”katanya.
Terkait dengan acara Traceroute, John Sihar mengungkapkan acara tersebut sangat bagus, karena sebagai ajang edukasi masyarakat terhadap keberadaan Internet di Indonesia.(ap)