MAJALAH ICT – Jakarta. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, mengajak untuk mengantisipasi serangan cyber. Sebab jika hal itu tidak diantisipasi, maka akan sangat membahayakan keutuhan negara, yang bahkan menghancurkan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di masa mendatang. Bahkan bukan cuma lokal, tapi cyber crime akan juga membahayakan wilayah yang lebih luas, regional hingga global.
Demikain dikatakan Gatot pada sidang High Level Comitte (HLC) Australia-Indonesia (Ausindo) di Canberra Australia. "Perlu diwaspadai munculnya isu cyber crime sebagai tantangan baru yang membahayakan kehidupan bangsa dan negara. Ancaman itu baik pada tataran regional maupun global," kata Gatot. Dijelaskannya, saat ini negara seperti Singapura telah terkena serangan siber.
Serangan berupa perusakan peralatan information techology (IT) di sejumlah lembaga dan kementerian negara. Untuk itu, Indonesia dan Australia perlu memberikan perhatian serius terhadap meluasnya bahaya cyber crime tersebut. "Kita harus antisipasi sebelum terjadi kejadian tersebut,” yakinnya.
Sebagaimana diketahui, kejahatan siber akan berupakan kejahatan yang menggunakan teknologi informasi sebagai alat kejahatan, maupun teknologi informasi itu sendiri sebagai sasaran. Gatot menginginkan adanya peningkatan kerjasama TNI dengan tentara Australia, terutama untuk melawan serangan siber. Menurutnya, pertemuan yang ada telah menghasilkan kesepakatan yang komprehensif dan strategis serta mampu menjawab segala tantangan yang dihadapi guna kepentingan bersama.