MAJALAH ICT – Jakarta. Peran serta masyarakat Indonesia dalam survey online yang digelar Perserikatan PBB melalui situs My World (www.myworld2015.org) masih kurang.
Latar belakang dari adanya survey ini adalah Millennium Development Goals (MDGs) yang berisikan 8 agenda pembangunan dunia akan selesai pada 2015.
Untuk menghimpun masukan untuk tujuan paska 2015 tersebut, PBB meluncurkan survey My World 2015 menargetkan seluruh penduduk di dunia untuk berpartisipasi dalam proses perumusannya.
Survey ini online, sudah diluncurkan di 194 negara dan diterjemahkan dalam 10 bahasa termasuk Bahasa Indonesia.
Survei-nya sangat sederhana, hanya berupa satu pertanyaan saja dimana kita disuruh memilih 6 dari 16 issue pembangunan atau menuliskan satu issue baru yang kita anggap menciptakan perubahan bagi diri kita dan keluarga.
Dalam situsnya, My World mengungkapkan akan membagikan hasilnya kepada pemimpin-pemimpin dunia dalam merumuskan agenda pembangunan global berikutnya.
Diantara prioritas yang ditawarkan dalam My World adalah kesetaraan antara laki-laki dan perempuan, pendidikan yang layak, sarana transportasi dan jalanan yang baik, makanan bergizi dan terjangkau, akses terhadap air bersih dan sanitasi, bantuan untuk orang-orang yang tidak dapat bekerja, energy yang dapat diandalkan di rumah, akses telepon dan Internet, kesmepatan erja yang lebih baik, kebebasan dari diskriminasi dan penindasan, serta perlindungan dari aksi kriminal dan kekerasan,
Menurut pengurus My World Henk Mahendra, dengan jumlah penduduk lebih dari 200 juta jiwa, Indonesia berpotensi sangat besar dalam mempengaruhi perumusan Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs) pasca-2015 apabila banyak masyarakat Indonesia yang berpartisipasi dalam survei ini.
“Namun, pada kenyataannya saat ini Indonesia tertinggal jauh dalam pengumpulan suara. Data terakhir yang kami terima, hanya ada sekitar 3.000 suara dari 200 juta penduduk Indonesia yang baru mengisi survei ini,”tuturnya melalui e-mail.
Memimpin saat ini adalah Nigeria dengan 150.000 suara. Di Asia Tenggara Filippina memimpin dengan 17.000 suara. “Dibutuhkan banyak suara untuk memperjuangkan kepentingan rakyat Indonesia agar masuk menjadi agenda MDGs berikutnya.”(ap)