MAJALAH ICT – Jakarta. Pecahan roket peluncur satelit Telkom 3 yang gagal mengorbit 6 Agustus 2012 menurut laporan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), jatuh di Kalimantan Timur. Jatuhnya pecahan roket di Kalimantan ini meleset dari perkiraan semula dimana akan jatuh di kawasan Barat Indonesia.
Menurut Ahli Astronomi dari LAPAN, Thomas Djamaluddin, pecahan Roket Pelucur Satelit Telkom 3 yang sebelumnya diprediksi jatuh di sekitar wilayah barat Indonesia ternyata meleset dari perkiraan. "Berdasarkan data jaringan radar pemantau sampah antariksa berupa pecahan roket peluncur satelit Telkom 3 jatuh di dekat Tanjung Redeb, Kalimantan Timur, pukul 22.52 WITA," jelasnya.
Namun demikian, Thomas menegaskan bahwa LAPAN masih belum menerima adanya laporan masyarakat akan jatuhnya pecahan roket di sekitar daerah Tanjung Redeb tersebut. Untuk itu, LAPAN mengharapkan kerja sama masyarakat jika melihat adanya luncuran benda pijar di wilayah Tanjung Redeb ini.
Sebagaimana diketahui, pecahan roket peluncur satelit Telkom 3 berkode 2012-044CL yang gagal mengorbit 6 Agustus 2012 lalu diperkirakan jatuh di wilayah Indonesia karena wilayah Indonesia juga merupakan lintasan terakhir yang akan dilalui oleh pecahan ini.
Kegagalan Roket Proton buatan Rusia yang membawa satelit Express MD2 dan satelit Telkom-3 dikarenakan pendorong roket (booster) Briz-M. Roket diluncurkan dari pusat antariksa Baikonur, Kazakhstan. Menurut data awal, Briz-M menyala sesuai jadwal, tapi pendorong itu hanya bekerja selama tujuh menit, bukan 18 menit dan lima detik seperti apa yang telah diprogamkan.