MAJALAH ICT – Jakarta. Musibah banjir yang terjadi di Padang Sumatera Barat dan tanah longsor di Purworejo, Jawa Tengah, menjadi perhatian PT XL Axiata. XL yang prihatin atas musibah ini turun ke lapangan memberikan donasi untuk warga korban tanah longsor di Purworejo, Jawa Tengah, dan di Padang, Sumatera Barat.
"Kami turut prihatin atas musibah banjir dan tanah longsor yang terjadi di Purworejo dan juga di sejumlah daerah di tanah air lainnya, yang terjadi secara bersamaan," kata Vice President XL Central Region, Rd Sofia Purbayanti. "Mewakili keluarga besar XL Axiata, bersama dengan tim-tim XL di daerah lain, kami menyalurkan bantuan untuk keperluan darurat ke lokasi bencana, salah satunya di Purworejo. Sebagai bagian dari masyarakat Jawa Tengah, kami selalu siap bergotong-royong dengan masyarakat dalam meringankan beban korban bencana," tambahnya.
Disampaikan Sofia, donasi dari XL diserahkan dalam bentuk air bersih, makanan siap saji, bahan makanan dan selimut diserahkan oleh tim XL Central Region, berkoordinasi dengan Posko Bencana Kodim 0708 Purworejo. Tim XL menyerahkan donasi langsung di lokasi bencana, Dusun Caok, Desa Karangrejo, Kecamatan Loano, Kabupaten, Purworejo. Selain menyalurkan bantuan, XL juga akan selau menjaga kondisi infrastruktur jaringan dan layanan di daerah yang terkena bencana. XL akan berusaha maksimal untuk menjamin kualitas jaringan tetap terjaga selama masa kritis.
Dijelaskannya juga, pihaknya mengerahkan tim khusus untuk mengawasi Base Transceiver Station (BTS) terutama di area-area rawan bencana untuk memastikan pelayanan telekomunikasi tetap berjalan lancar. Meskipun ada beberapa site sempat mengalami gangguan, namun secara keseluruhan pelayanan masih sangat normal. Kesigapan tim network yang juga didukung teknologi jaringan yang canggih mampu mengatasi gangguan yang ada.
Sedangkan untuk bencana di Padang, Tim XL West Region menyalurkan donasi ke Panti Asuhan Yatim Piatu Wira Lisma. Donasi dari XL berupa bahan-bahan makanan dan alat tulis. Panti asuhan ini salah satu panti yang terkena dampak banjir yang cukup serius. Bahan makanan pokok seperti beras dan buku-buku milik anak-anak tergenang banjir dan tidak sempat terselamatkan.