MAJALAH ICT – Jakarta. Pemerintah Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta meluncurkan sistem penanganan gawat darurat terpadu (SPGDT) melalui call center 119. Menurut Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, sistem tersebut baru mulai digulirkan hari ini dan akan dikembangkan setelah sistemnya dianggap berjalan dengan baik.
Dijelaskan Jokowi, call Center 119 akan dikembangkan untuk sistem ke seluruh sistem informasi lain. "Konsepnya akan menjadi sebuah sistem yang akan menginformasikan tidak hanya bidang kesehatan, tapi lainnya. Sistem akan dikembangkan setelah sistemnya dianggap berjalan dengan baik. Sistem ini bebas pulsa," jelasnya. Kok bisa bebas pulsa? Menurutnya, hal itu karena mendapat anggaran dari APBD dan dibantu oleh pemerintah pusat. Ke depan.
Sistem call centre itu berada di bawah koordinasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Kegiatan SPGDT itu juga merupakan program Kementerian Kesehatan yang bekerja sama dengan asosiasi rumah sakit vertikal dan Dinas Kesehatan DKI. "Ini coba dulu di kesehatan seperti apa. Nanti kita coba ke bidang lain, kira-kira meluncurnya akan seperti itu. Misalnya, kamar kosong di mana itu kita bisa tahu, kemudian butuh ambulans bisa diinfo, bisa cepat dijemput," ujar Jokowi.
Ditambahkan oleh mantan Walikota Surakarta ini, sistembaru terintegrasi dengan sembilan rumah sakit, yaitu RSUD Tarakan, RSJP Harapan Kita, RSAP Harapan Kita, RSUD Cengkareng, RSUD Koja, Ambulans Gawat Darurat DKI, RSUP Fatmawati, RS Cipto Mangunkusumo dan RS Persahabatan. Dalam satu bulan ke depan, SPGDT Dinas Kesehatan DKI akan segera terkoneksi dengan 92 rumah sakit yang bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta.