Search
Rabu 11 September 2024
  • :
  • :

Pemegang Saham Rewel, BlackBerry akan Buy Back Saham Sejumlah Investor

MAJALAH ICT – Jakarta. Pemegang saham BlackBerry memang kian rewel menyusul keterpurukan usaha BlackBerry. Beberapa perangkat baru yang diharapkan mendongkrak posisi BlackBerry, seperti kehadiran Z10, Q10 maupun Q5, kurang mendapat sambutan seperti diharapkan. Berbagai carapun coba ditempuh BlackBerry. Dan khusus untuk menghentikan pertanyaan dan kritikan pemegang saham terkait strategi BlackBerry yang sering gagal, BlackBerry pun sedang mempertimbangkan opsi membeli kembali saham-saham investor.

Bukan cuma membeli saham investor, namun menurut informasi yang dilansir Reuters, ada opsi untuk menjadikan kembali BlackBerry seperti awal usaha ini masih bernama RIM di 1997, dimana RIM merupakan private company dan bukan public company.

Menurut CEO Blackberry Thorsten Heins, direksi perusahaan sedang mempertimbangkan hal tersebut beberapa waktu lalu. Ini guna agar dapat secara tenang menyusun kembali strategi bisnisnya untuk berbenah dari keterpurukan bisnis yang melanda. Meksi begitu, tulis reuters, pihak Blackberry belum mengumumkan apapun tentang proses buy back saham BlackBerry.

BlackBerry sendiri dikabarkan mulai merumahkan alias melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) dengan 250 karyawannya. Demikian dilansir TechCrunch.

Menurut Techcrunch, 250 karyawan ini adalah mereka yang ikut mengembangkan BlackBerry A10, yan merupakan suksesor BlackBerry Z10. "250 karyawan yang baru saja dirumahkan  itu  kabarnya adalah memegang peranan dalam pengembangan produk baru  BlackBerry, salah satunya adalah BlackBerry A10 atau Aristo  yang rumornya telah  banyak muncul di jagad maya," tulis Techcrunch.

Dengan PHK ini, ini artinya BlackBerry sedang melakukan penghematan. Tahun lalu, BlackBerry juga merumahkan 5000 karyawan  guna menghemat dana sebesar 1 Miliar dolar yang dipakai untuk menyaipakn Blackberry10. Terkait dengan kabar pemecatan 250 karyawan itu,   CEO Blackberry  Thorsten Heins  berharap agar para pemegang saham dapat bersabar, karena  Blackberry siap meluncurkan perangkat terbarunya.

Sebagaimana diketahui, Blackberry yang dulu dikenal sebagai Research in Motion (RIM) mengumumkan kerugian yang dialaminya. Kerugian Blackberry awal tahun Ini disebabkan oleh tingginya marjin bisnis layanan, biaya penyediaan data Blackberry, dan layanan keamanan untuk pelanggan. Kerugian yang ditanggung BlackBerry mencapai 84 juta dolar As atau sekitar Rp 830 miliar.

Rugi bersih 84 juta dolar AS ini setara dengan kerugian mencapai 16 sen dolar AS per saham. Berbeda dari tahun lalu, kerugiannya itu sebagian besar disebabkan oleh proses PHK ribuan karyawannya yang menelan biaya hampir 350 juta dolar AS. 

Kendati demikian, Blackberry berhasil menurunkan angka kerugiannya. Pada kuartal yang sama pada tahun lalu, Blackberry sempat merugi US$ 518 juta atau setara kehilangan US$ 99 sen per saham. Berbeda dari tahun lalu, kerugiannya itu sebagian besar disebabkan oleh proses PHK ribuan karyawannya yang menelan biaya hampir US$ 350 juta.

Menurut Chief Executive Blackberry Thorsten Heins dalam sebuah wawancara dengan Routers kinerja BlackBerry diharapkan membaik meskipun akan tetap mengalami kerugian operasional hingga kuartal berikutnya, September ke depan. 

BlackBerry sendiri mengklaim telah melakukan pengapalan sebanyak 6,8 juta smartphones pada kuartal I tahun ini, atau lebih tinggi 13 persen dari kuartal sebelumnya. Pegiriman itu termasuk 2,7 juta perangkat BB10. Jumlah tersebut, ternyata meleset dari perkiraan analis. Sebelumnya mereka menyatakan, pengiriman perangkat BB10, yakni Z10 dan Q10 bakal melebihi 3 juta unit.