MAJALAH ICT – Jakarta. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mendampingi para komunitas programmer se-Indonesia yang menjadi pemenang Hackathon Merdeka 2015 menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta. Dalam pertemuan antara para pemenang dengan Hackathon Merdeka 2015 dengan Presiden Jokowi, dihadiri oleh Menteri Perdagangan Thomas Lembong, dan Menteri Pertanian Arman Sulaiman karena aplikasinya berkaitan dengan perdagangan, distribusi, dan pangan.
"Baru saja teman-teman pemenang Hackathon sebulan lalu melaporkan hasilnya kepada Presiden," ujar Rudiantara sebagaimana dikutip dari laman kementerian. Rudiantara menjelaskan, ada lima aplikasi yang dilaporkan kepada Presiden Jokowi, yaitu 4 empat bersifat informasi laporan dari peran serta masyarakat, dan satu mulai mengarah kepada e-commerce.
Salah satu contoh yang dikembangkan adalah bagaimana partisipasi masyarakat menyampaikan informasi tentang harga pangan, ataupun produk di daerah, kemudian informasi tersebut akan di pool ke pusat di Jakarta, sehingga bisa dilakukan analisis harga di setiap daerah tertentu, berdasarkan kode-kode wilayah.
"Jadi manfaatnya, kita mengetahui secara riil harga di pasar seperti apa. Oleh karena itu, kami juga mengajak partisipasi masyarakat, karena manfaatnya juga untuk masyarakat, jelasnya.
Sementara itu, anggota Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana dalam keterangannya, menyebutkan Presiden Jokowi mengapresiasi karya anak-anak muda pada bidang elekomunikasi, informasi dan komunikasi (TIK)," jelas Rudiantara.
Disebutkan, Presiden Jokowi meminta pengembangan TIK harus sesuai dengan kebutuhan rakyat, mulai konsumen, petani, nelayan dan pedagang. Presiden meminta para programer muda terus berkarya. Presiden juga mendorong pengembangan e-Government dengan membangun sistem berbasis elektronik, mulai e-Budgeting, e-Catalog dan lainnya.
Di hadapan Presiden, para pemenang Hackaton Merdeka 2015 yang terdiri dari tim lima kilogram, tim pasar laut, tim coding stelsel, tim alpha orio dan tim baculsoft memperagakan aplikasi TIK yang mereka ciptakan. "Mereka tidak saja memperagakan bagaimana aplikasi itu bekerja, tetapi juga dampak aplikasi yang mereka buat," kata Ari. Selain itu ada aplikasi untuk membuat informasi harga komoditas pangan yang menjawab kebutuhan masyarakat dan mendorong transparansi harga pasar serta menguntungkan semua pihak yang terlibat.