Search
Rabu 19 Februari 2025
  • :
  • :

Pemerintah akan Bertemu 4 Mata dengan Axis

MAJALAH ICT – Jakarta. Keberatan Axis Telekom Indonesia untuk pindah ke blok 11 dan 12 , yaitu dengan mengirimkan surat secara resmi kepada pemerintah yang dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika, ditanggapi Kominfo secara responsif. Dalam minggu ini, pertemuan 4 mata akan digelar.

Demikian diungkap Kepala Informasi dan Humas Kementerian Kominfo Gatot S. Dewa Broto. Menurut Gatot, pihak telah menerima surat dari Axis untuk minta bertemu dengan pemerintah minggu lalu. "Namun baru minggu ini pertemuan akan diadakan. Mungkin Senin atau Selasa," terang Gatot. Menurut Gatot, penataan 3G sudah menjadi keputusan pemerintah, jika harus didiskusikan kembali dengan operator akan memakan waktu lama.

Sebagaimana diketahui, proses penataan 3G nampaknya akan terhambat bahkan bisa batal. Hal itu setelah Axis secara resmi menyatakan keberatan untuk menempati blok 11 dan 12 sesuai kesepakatan yang telah ditetapkan dalam pertemuan antara Kementerian Kominfo, BRTI dan operator yang mendapatkan alokasi frekuensi 3G.

Axis, sebagaimana disampaikan Head of Corporate Communication Anita Avianty, hal itu karena blok 11 dan 12 tidak bersih. "Ditjen SDPPI Kementerian Kominfo pada 29 Januari 2013 pernah memaparkan, call setup succes rate di blok 11 sebesar 53,84% dan di blok 12 cuma 13,64%. Kasihan pelanggan kami nanti tidak akan mendapatkan kualitas layanan mumpuni seperti sebelumnya," kata Anita.

Karena Axis adalah akan menjadi pemicu perpindahan dimana proses serial penataan tidak akan terjadi jika Axis tidak menenpati blok kosong di 11 dan 12, maka akan menghambat bahkan membatalkan proses penataan secara keseluruhan ini. Anggota BRTI M. Ridwan Effendi tetap optimis Axis akan pindah. "Kami percaya Axis akan segera pindah, sehingga kami tidak mau berandai-andai," kata Ridwan yang sudah periode ini di BRTI.

Menurut Ridwan, penataan semua blok di rentang IMT-2000 2,1 GHZ dilakukan dengan pemikiran yang matang oleh BRTI dan Kementerian Kominfo. "Ini solusi yang terbaik dan sudah disepakati bersama," jelasnya. Kata Ridwan, dalam proses penataan ini tidak benar jika Axis paling dikorbankan karena semua blok di rentang 3G sebenarnya terkena ‘luberan’ frekuensi dari PCS-1900 yang memang hanya Indonesia UMTS dan PCS-1900 bertetanggaan. 

Ditambahkan Ridwan, pada saat pertemuan, para direksi dari lima operator yang menghuni rentang blok 3G, yaitu Telkomsel, Indosat, XL Axiata, Axis Telekom Indonesia dan Hutchison 3 Indonesia, telah diberikan kesempatan untuk berpendapat semua. "Direksi sudah diberi kesempatan berbicara dan semua telah menyepakati," tandas Ridwan.

Selain Ridwan, tudingan bahwa Kementerian Kominfo dan BRTI melakukan diskriminasi dalam penataan 3G dan menguntungkan operator tertentu saja, ditepis juga oleh pihak Kementerian Komunikasi dan Informatika. Menurut Kepala Informasi dan Humas Kementerian Kominfo, Gatot S. Dewa Broto, proses rencana penataan 3G sangat transparan, obyektif dan berusaha menerapkan langkah-langkah pemindahan alokasi pita frekuensi radio yang paling sedikit.

"Rencana penataan ini telah diterima oleh para penyelenggara telekomunikasi mengingat sebelumnya pada pertemuan tanggal 6 Desember 2011 telah sepakat bahwa apapun bentuk penataan menyeluruh yang dilakukasn oleh Kementerian Kominfo dan BRTI akan diterima sepenuhnya oleh kelima penyelenggara telekomunikasi tersebut," kata Gatot. Meskipun demikian, lanjut Gatot, Kementerian Kominfo dan BRTI tetap berhati-hati, profesional dan tidak menerapkan diskriminasi apapun.