MAJALAH ICT – Jakarta. Untuk mendukung perkembangan industri digital kreatif di Indonesia, Telkom kembali membangun digital valley. Selanjutnya JakDiva dikelola oleh Divisi Digital Business (DDB) Telkom yaitu divisi yang berfungsi melakukan market validasi dan akselerasi bisnis digital di Telkom Group. Peluncuran Jakarta Digital Valley tersebut dihadiri oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya dan sekitar 200 perusahaan rintisan (start up company).
Menteri Pariwisata Arief Yahya yang sebelumnya menjabat sebagai Dirut Telkom yang juga penggagas Digital Valley dan DiLo, mengatakan, "Pemerintah sangat mendukung munculnya pusat-pusat Digital Valley di kota-kota besar di Indonesia karena hal tersebut sejalan dengan visi Pemerintah yang ingin mengembangkan industri kreatif sebagai salah satu sumber devisa."
Lebih lanjut Arief Yahya menambahkan, "Inisiatif Telkom untuk mendukung industri kreatif nasional ini diharapkan dapat menjadi wujud optimisme baru dan memberikan dampak yang signifikan bagi kemajuan pariwisata di Indonesia khususnya dan masa depan bangsa dan negara pada umumnya."
"Pemerintah berharap dalam waktu tidak lama lagi akan semakin banyak lagi produk kreatif nasional yang dihasilkan entrepreneur kita yang akan mampu bersaing dan mengharumkan nama bangsa di mancanegara," demikian ditegaskan Arief Yahya. Telkom sendiri, pada Agustus 2014 lalu, telah menyatakan rencana berinvestasi dalam kegiatan corporate venture capital (CVC) senilai USD 200 juta dengan menggandeng beberapa perusahaan modal ventura di Silicon Valley.
Menurut Pelaksana Tugas Direktur Utama PT Telkom, Indra Utoyo, dalam dua tahun ke depan aplikasi-aplikasi dan konten-konten kreatif dari Jakarta Digital Valley diharapkan sudah membanjiri store/market di berbagai platform yang populer di masyarakat dan menjadi trend di kalangan first adopter seperti Android, Blackberry dan iPhone.
Guna mencapai target tersebut tentu dibutuhkan dana inkubasi teknis dan bisnis bagi para komunitas. Selain mengajak venture capital global dari Silicon Valley untuk bersama-sama mendukung inisiatif ini, Telkom telah berkomitmen untuk menanamkan investasi sampai dengan Rp 50 Milliar untuk dua tahun kedepan untuk mendukung seluruh aktivitas Bandung Digital Valley, Jogja Digital Valley, Jakarta Digital Valley dan Valley-Valley lain yang akan muncul kemudian.
Ditegaskan Indra di Amerika industri kreatif bisa menyumbang 504 miliar dolar AS per tahunnya, karenanya Indra berharap kehadiran Digital Valley dapat membantu menyiapkan industri kreatif digital di Indonesia agar dapat bersaing dengan pelaku industri kreatif digital dari luar negeri.