MAJALAH ICT – Jakarta. Kementerian Telekomunikasi India membuat penegasan akan upaya yang dilakukan internet.org yang disebut-sebut memberikan internet gratis bagi pengguna internet yang selama ini belum tersentuh layanan tersebut. Menurut pemerintah India, gerakan yang dikampanyekan Facebook ini, internet.org "bertentangan dengan semangat net neutrality".
Untuk itu, Kementerian Telekomunikasi India menunggu regulator telekomunikasi untuk membuat rekomendasi pada akhir bulan pada masalah serta kekhawatiran yang lebih luas tentang raksasa internet, atau yang disebut over-the-top (OTT). OTT disebut sebagai penumpang gelap pada jaringan operator. Tetapi karena Ketua Telecom Regulatory Authority of India (Trai) baru-baru inipensiun, hal ini kemungkinan akan tertunda.
Seorang pejabat TRAI pada pertengahan April lalu mengatakan bahwa konten yang disponsori dan penawaran akses gratis terhadap paltform tertentu, melanggar prinsip-prinsip netralitas jaringan. Karena itu, ketika Airtel meluncurkan akses gratis pada bulan April, Asosiasi Internet & Mobile dari India mengatakan semua aplikasi harus dapat diakses oleh pengguna secara non-diskriminatif.
Yang terjadi di India, mirip dengan yang terjadi di Indonesia. Program akses internet gratis untuk akses jejaring sosial Facebook yang dijalankan Indosat mendapat protes. Bukan sembarang orang yang protes, melainkan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara. Akses yang menggaungkan kampanye internet untuk semua orang melalui internet.org dinilai tidak pro terhadap konten lokal.
Menurut Menkominfo, program yang dikampanyekan agar menguntungkan Facebook ini dinilai akan makin membuat operator kian sulit mendapat keuntungan. Apalagi, operator sendiri sering mengeluh bahwa mereka sulit untuk mendapatkan untung karena pendapatannya digerogoti layanan Over-The-Top (OTT) semacam Facebook, Twitter, dan lainnya.
Ditambahkan Rudiantara, kemudahan seharusnya diberikan oleh operator telekomunikasi seperti Indosat kepada penyedia layanan OTT lokal agar bisa bersaing menghadapi pemain global. "Strateginya dengan mendorong OTT dan messaging system Indonesia. Kita dorong dan bikin bisnis model baru. Setiap peningkatan satu persen pun bagi operator itu penghasilan tambahan, harus berpikirnya begitu," kata Menteri yang kerap dipanggil RA ini.
Menurut Rudiantara, hubungan antara operator dan OTT asing memang unik. "Antara OTT dan operator itu benci tapi rindu," katanya. Namun begitu, dirinya tetap akan berpihak pada OTT lokal daripada OTT asing. "OTT lokal harus lebih didukung dan diutamakan," tandasnya.