MAJALAH ICT – Jakarta. PT Indosat Tbk selama di 2012 membukukan pendapatan Rp. 22,718 Triliun. Angka ini meningkat 10,4% dibanding tahun 2011 yang sebesar Rp. 20,576 Triliun. Namun begitu, jika menyimak year-on-year laba Indosat, terjadi penurunan keuntungan dibanding 2011. Jika di 2011 keuntungan Indosat mencapai Rp. 879,7 Miliar, maka di 2012 hanya memperoleh keuntungan Rp. 417,4 Miliar. Artinya, laba tertekan hingga 52,5 %.
Yang menarik, pada kuartal III 2012, Indosat mengakui laba sementara sebesar Rp 2,187 triliun yang timbul akibat transaksi penjualan dan sewa kembali 2.500 menara telekomunikasi. Namun pada kuartal IV 2012, setelah dilakukan perhitungan final akuntansi terhadap penyewaan sebesar Rp 1,062 triliun dari laba yang diakui, telah dilakukan penangguhan dan akan diakui selama periode sewa
Meski dalam kondisi tersebut, Presiden Direktur dan CEO Indosat Alexander Rusli mengaku gembira dengan pencapaian Indosat. "Kami gembira dengan pencapaian tahun 2012, di mana kami melihat peningkatan dalam kinerja keuangan dan operasional. Ke depannya, kami akan mempersiapkan diri untuk menghadapi lingkungan industri yang lebih menantang namun menjanjikan di tahun 2013, terutama dalam menangkap peluang pertumbuhan data,” kata Alex yang baru menduduki jabatannya pada November 2012. Sebelumnya, Alex adalah Komisaris di perusahaan yang 14,29% sahamanya dimiliki Pemerintah RI ini.
Dijelaskan Alex dalam siaran pers-nya, pendapatan usaha utama dari selular tumbuh sebesar 12 %. Hingga akhir 2012, pengguna Indosat mencapai angka 58,5 juta pengguna. Pendapatan Data Tetap (MIDI) juga meningkat seiring dengan meningkatnya pendapatan dari proyek e-KTP, sewa transponder satelit Palapa D dan beberapa proyek lainnya.
Sementara yang menurun adalah pendapatan dari telepon tetap yang disebabkan menurunnya pendapatan dari sambungan langsung internasional akibat penurunan tarif dan trafik, serta penurunan pendapatan dari FWA dengan nama dagang Star One.