MAJALAH ICT – Jakarta. Wikileaks begitu pernah menghebohkan dunia. Kawat diplomatik pemerintah Amerika Serikat dibuka secara transparan ke publik, yang tentu saja membuat rakyat di dunia tahu bagaimana Amerika Serikat memandang negara-negara lain dan isu-isu yang menjadi perhatian negeri Paman Sam terhadap wilayah lain. Dan dibalik tokoh menghebohkan dunia itu adalah Jullian Assange.
Julian Assange yang sempat menjadi orang paling dicari di dunia ini dan disudutkan dengan berbagai kasus termasuk pelecehan seksual, secara resmi meluncurkan Partai WikiLeaks di Australia. Walaupun saat ini Julian masih berada di kedutaan Ekuador di London guna mendapatkan perlindungan suaka, Julian mempunya rencana untuk menjadi Senator Australia bersama tujuh calon lainnya dari Partai Wikileaks. Julian sendiri akan mencoba mencalonkan diri dari negara bagian Victoria untuk Pemilu yang akan digelar pada Desember tahun ini.
Namun begitu Julian menyadari posisinya. “Mudahan-mudahan situasi dengan Amerika Serikat dan Inggris telah diselesaikan pada saat itu. Tetapi jika tidak, saya meminta kandidat lain dari Partai WikiLeaks untuk mampu mengambil tempat saya,” katanya sebagai dikutip Arstechnica. Julian sendiri memang seorang warga negara asli Autralia. Namun, jika terpilih menjadi Senat, masih belum jelas apakah Assenge dapat meninggalkan London.
Salah seorang kandidat Partai WikiLeaks, Samantha Castro mengakatakan, jika Julian menang, maka tanggung jawab berada di tangan pemerintah Australia. Menurutnya, situasi yang dialami Julian Assange belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Australia.