Search
Sabtu 15 Februari 2025
  • :
  • :

Pengamat TI: Indonesia Sudah Disadap Sebelum Indosat Dijual ke Asing

MAJALAH ICT – JAkarta. Pengamat TI yang juga Dosen Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Duta Wacana, Prihadi Beny Waluyo mengatakan, ada kesimplan yang tidak pas ketika isu penyadapan dihubungkan dengan penjualan Indosat kepada asing. Menurut Prihadi, Indonesia sudah disadap sebelum Indosat dijual ke pihak asing.

Demikian disampaikan Prihadi kepada Majalah ICT melalui surat elektroniknya. Prihadi mencoba mengkritisi kesimpulan yang dibuat Pakar Multimedia Roy Suryo yang mengatakan bahwa sejak satelit Palapa bukan milik Indonesia, sejak itulah penyadapan kepada Indonesia dilakukan. Dijelaskannya, Indosat sendiri dilepas oleh Menteri BUMN Laksamana Sukardi pada tahun 2002 saat Megawati menjabat sebagai Presiden RI. Sementara di bagian lain disampaikan bahwa yang sempat bocor adalah percakapan Presiden Habibie saat menjabat dengan Jaksa Agung Andi M Ghalib mengenai pembelian buffer stock minyak dari Singapura

"Dari hal itu terlihat Roy Suryo salah menganalisa, karena Habibie menjadi Presiden ditahun 1998-1999 dan telah mengalami penyadapan, sementara dalam pernyataan lainnya penyadapan dilakukan semenjak Indosat dilepas oleh Menteri BUMN Laksamana Sukardi pada tahun 2002. Dengan menggunakan data yang dipunyai Roy Suryo yang saya asumsikan benar, terlihat tidak ada kesinkronan dalam mengambil kesimpulan. Mestinya kesimpulan yang diambil adalah : Penjualan Indosat tidak berkaitan dengan isu penyadapan karena Indonesia sudah disadap sebelum Indosat dijual ke pihak asing," kritiknya.

Ditambahkan Prihadi,  penyadapan HP, gelombang mikro, satelit merupakan perangkat komunikasi data dan suara yang dipancarkan kesetiap orang yang memiliki receiver dengan frekwensi yang sama. Hal tersebut bisa dilakukan oleh setiap orang termasuk KPK dan semua Dubes termasuk Dubes Australia. Prihadi melanjutkan, tidak semua pembicaraan akan dipancarkan menggunakan satelit. Pembicaraan lokal dan pembicaraan jarak jauh yang sudah terjangkau jaringan kabel dan fiber tidak perlu dipancarkan menggunakan satelit.

Karena itu, menurut Prihadi, pengkaitan isu penyadapan dengan Penjualan BUMN pada saat pemerintahan Megawati tidak relevan lagi. "Lebih cenderung isu penyadapan ini dipolitisir. Dan dari sini kita juga bisa merasakan bahwa ketergantungan kita pada teknologi asing merupakan hal yang rawan, karena mereka lebih paham dengan sistem yang mereka buat," tandasnya.