MAJALAH ICT – Jakarta. Hari ini (3/10/2016), pengemudi aplikasi ojek online, Go-Jek, melakukan unjuk rasa terhadap manajemen Go-Jek, dan juga menyampaikan rasa keprihatinannya kepada wakil rakyat di DPR. Pengemudi ojek online yang tergabung dalam Solidaritas Gojek Indonesia berasal dari Jakarta, Depok dan Bekasi.
Para pengemudi yang berciri khas dengan jaket hijaunya tersebut, memprotes manajemen Go-Jek yang tidak transparan dalam masalah keuangan. Salah seorang pengemudi bernama Udin menyampaikan, aksi ini merupakan kelanjutan yang sebelum-sebelumnya juga mereka lakukan.
Menurutnya, semua dikarenakan performa peng-Go-Jek yang dinilai kian memburuk, yang berkorelasi dengan pendapatan yang didapat, terutama bonus. Karenanya, tak mengherankan jika Peng-Go-Jek merasa diri mereka ditindas oleh manajemen. apalagi, manajemen Go-Jek sendiri baru saja menerima dana sekitar sekitar 500 juta dolar AS atau sekitar Rp. 6,6 triliun.
Pihak kepolisian sendiri sudah bersiaga sejak pagi. Sebab seperti disampaikan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar (Kombes) Polisi, Awi Setiono, pihak kepolisian sudah menerima pemberitahuan akan adanya aksi tersebut. Namun, aksi tersebut tidak sebesar yang digembar-gemborkan pengunjuk rasa.
"Memang benar ada aksi yang dilakukan para sopir Gojek di Kemang hari ini. Tetapi berdasarkan informasi yang masuk dari Intelkam dan surat izin yang masuk hanya 200 orang pengunjuk rasa," kata Awi.