MAJALAH ICT – Jakarta. Tidak mau kalah dengan kompetitornya, serta sebagai bagian dari perwujudan menjadi penyelenggara layanan dan solusi digital lifestyle, Telkomsel menghadirkan inovasi terkini media periklanan yaitu, Telkomsel Digital Advertising. Layanan ini membantu para pemilik merek (brand owners) untuk berkomunikasi dengan audiens mereka melalui ponsel, sehingga kampanye yang dilakukan menjadi lebih efisien dan efektif dengan menyasar target khalayak yang lebih spesifik.
Dan bagi para pengguna Telkomsel, bersiap-siaplah untuk dibanjiri iklan. Pasalnya, hingga saat ini ada 7.000 brand yang beriklan lewat layanan Telkomsel Digital Advertising tersebut. Menurut Head of Digital Advertising Group Telkomsel Adrian Suherman, Telkomsel serius menggarap layanan digital advertising yang terus bertumbuh.
Pada 2012, nilai bisnis iklan digital di Indonesia hanya sekitar Rp 700 miliar, tapi pada 2015 diprediksi naik menjadi Rp 4,1 triliun. Telkomsel mengincar pangsa pasar iklan digital sebanyak 50%. "Dari pasar iklan digital yang Rp 4 triliun itu, kami targetkan bisa meraih 40-50 persennya. Tahun ini kami harapkan, pendapatan dari iklan digital bisa tumbuh 200-300 persen,” kata Adrian.
Ditambahkan Adrian, nilai belanja iklan di Indonesia pada tahun ini diperkirakan naik menjadi Rp 38,7 triliun. Porsi iklan digital pada tahun ini diperkirakan naik dua kali lipatnya menjadi Rp 1,4 triliun, dan pada 2015 naik menjadi Rp 4,1 tirliun. Dijelaskan Adrian, Telkomsel pada 2012 yang mencapai Rp 48,7 triliun, sekitar 20%-nya atau sekitar Rp 10 triliun merupakan kontribusi dari layanan data. Sedangkan kontribusi dari digital advertising masih rendah, hanya di bawah 5%.