MAJALAH ICT – Jakarta. Beberapa minggu lalu, sempat tersiar kabar bahwa Departemen Pertahanan Amerika Serikat, Pentagon, akan menggunakan sistem manajemen keamanan baru yang dijalankan melalui ratusan ribu perangkat ponsel. Dan ponsel yang dimaksud adalah ponsel yang sempat menjadi ponsel sejuta umat di Indonesia, BlackBerry.
Namun ternyata, berita tersebut hanya kabar burung alias hoax. Setidaknya demikian diungkap Pentagon. "Belum ada perintah sama sekali untuk menggunakan perangkat BlackBerry baru. Keterangan resmi yang dikeluarkan penunjukkan kontraktor militer AS Defense Information Systems Agency (DISA) pada 16 Januari 2014 tidak pernah menyinggung akan membeli perangkat baru," ungkap Pentagon.
Walaupun hoax, kabar tersebut sempa memberikan angin segar bagi Blackberry karena hal itu membuat meningkatnya harga saham Blackberry di bursa yang mencapai harga 10 dolar AS per lembar.
Sebelumnya ramai diberitakan, Departemen Pertahanan Amerika Serikat baru saja memesan 80.000 unit smartpome Blackberry. Fitur keamanan Blackberry dinilai paling aman dibanding Iphone. Pentagon akan memulai sistem manajemen baru. Dengan dana 16 Juta dolar AS, diharapkan sekitar 300.000 pengguna militer tidak membocorkan informasi penting saat menggunakan perangkat mobile mereka. Jika sistem sudah berjalan maka sekitar 80.000 unit Blackberry dan 1800 unit perangkat Android dan Ios akan diaktivasi.
Bahkan dilaporkan hingga akhir tahun 2014 ini Pentagon memiliki rencana untuk menambah jumlah unit hingga 100.000 pengguna.
