MAJALAH ICT – Jakarta. Peran Amerika serikat di internet dunia memang cukup besar dan mendominasi. Tak heran jika kemudian ternjadi abuse atau penyalahgunaan wewenang yang besar tersebut untuk kemudian digunakan mematai-matai pihak lain. Dan tentu saja, apa yang dilakukan AS tersebut membuat geram banyak negara, termasuk Uni Eropa. UE kini bersatu untuk memangkas peran AS dalam jaringan internet dunia.
Seperti dalam pengaturan kebijakan di dunia Internet dilakukan oleh ICANN (Internet Corporation for Assigned Names and Numbers) yang berpusat di California, Amerika Serikat. Kebijakan ICANN terkait Internet yang diambil dirasa memihak pada AS. Karena itu, berdasarkan pandangan bahwa Internet harus terbuka dan tidak bisa diatur oleh pihak tertentu, Uni Eropa mencoba menemukan cara untuk mengurangi pengaruh Amerika Serikat di Internet.
Komisi Eropa pada Rabu berencana mengusulkan pemberlakuan “langkah yang nyata dan dapat ditindaklanjuti” guna memperluas fungsi-fungsi esensial di Internet ke tingkat global. Selama ini, fungsi tersebut—termasuk nama-nama domain seperti “.com” atau “.org”— saat ini terkoneksi dengan pemerintah AS. Rencana UE itu tercantum dalam lembar rancangan kebijakan yang dicermati The Wall Street Journal.
Menurut dokumen tersebut, Komisi Eropa juga bakal mengusulkan penjadwalan proses globalisasi sepenuhnya atas Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN). Lembaga berbasis AS ini bertugas mengawasi aspek kunci infrastruktur Internet guna memastikan lalu lintas digital disalurkan dengan benar.
"Aktivitas pengintaian dan intelijen berskala besar telah…memicu hilangnya kepercayaan akan Internet, juga tata kelolanya saat ini,” demikian dokumen UE itu.
Usulan UE didasari tekanan di Eropa dalam beberapa tahun terakhir. Negara-negara Eropa mendesak agar pengalihan tata kelola Internet ke tingkat internasional dilakukan secepatnya. UE juga berniat menjadi mediator kunci dalam negosiasi tata kelola Internet mendatang. Blok negara-negara Eropa itu berharap dapat menjembatani kesenjangan Internet antara AS dan sejumlah negara, seperti Rusia dan Cina, yang selama ini mendorong penguatan kontrol tata kelola Internet.
Departemen Perdagangan AS mengaku pihaknya mendukung dan berpartisipasi dalam diskusi soal masa depan tata kelola Internet. Namun, departemen belum mempertimbangkan tentang kemungkinan penyerahan kontrol tak langsung atas elemen arsitektur Internet. Selama ini, departemen itu memberikan kendali tersebut ke ICANN di bawah kontrak.
PBB sendiri sebenarnya sudah mengajukan diri untuk membantu menangani kebijakan Internet. Namun, Uni Eropa tampaknya menolak tawaran PBB tersebut dan lebih memilih untuk turun tangan langsung dalam mengurangi pengaruh Amerika Serikat di dunia Internet. Seperti apa langkah yang akan diambil Uni Eropa untuk tujuan tersebut? Mereka akan segera mengumumkannya dalam waktu dekat ini.
Amerika Serikat sendiri, dalam kaitan dengan dunia Internet, tengah mendapat sorotan karena adanya kasus mata-mata yang dilakukan oleh NSA, badan intelijen negara tersebut. Beberapa pihak lain di luar Uni Eropa juga mulai mengemukakan kekhawatiran mereka terkait pengaruh Amerika Serikat di dunia Internet dan menyerukan perubahan, seperti Rusia, Brazil dan China. Ditambah dengan rencana dari Uni Eropa ini, tampaknya upaya untuk membuat Internet menjadi lebih terbuka dan lebih bebas dari campur tangan pihak tertentu bisa jadi akan mulai memasuki babak baru tata kelola internet dunia.