MAJALAH ICT – Jakarta. Laris manisnya smartphone di Indonesia membawa konsekuensi sendiri bagi operator telekomunikasi. Booming smartphone tersebut secara otomatis memicu penurunan penggunaan layanan SMS. Lho?
Salah satu fenomena setelah muncul bermacam-macam smartphone adalah semakin larisnya Instant Messenger (IM). Wajar saja, penggunaan IM jauh lebih efektif, cepat, mudah dan relatif hemat daripada berkomunikasi text messenger secara konvensional dengan SMS.
Banyak yang beranggapan WhatApps termasuk aplikasi wajib bagi pengguna Android. Dan saat ini malah pengguna BlackBerry pun merasa wajib menginstal aplikasi tersebut. Cross-platform lah yang menjadikan WhatsApp ini menjadi pilihan penggunanya, karena menjangkau hampir semua pengguna Smartphone seperti Android, IPhone, Blackberry, atau Windows Phone. Kepraktisan yang ditawarkan pun menjadikan WhatsApp jadi pilihan utama.
Kita tak perlu melakukan add/invite contact ke WhatsApp karena aplikasi ini secara otomatis akan mendeteksi kontak nomor telpon di smartphone penggunanya dan akan memasukkan pengguna yang memasang aplikasi WhatsApp di WhatsApp Contact. Hal ini bisa terjadi karena whatApps menggunakan ID nomor telpon, bukan PIN atau yang lainnya.
Tampilan aplikasi sangat simple dan load ringan, namun didukung fitur pendukung GroupChat, Fitur send picture, audio, video, contact, dan juga Map Location.
LINE
Tidak jauh beda dengan WhatsApp aplikasi ini juga menggunakan Nomor ponsel sebagai ID-usernya, model chatnya pun hampir sama, pengguna bisa melakukan Personal Chat ataupun membuat Group Chat untuk conversation chat.
Pada LINE terdapat fitur voice call yang dapat gunakan untuk menelpon teman Line-nya.
Yang istimewa dari LINE ini adalah fiturnya yang bisa dikatakan lebih canggih dari instant messaging lainnnya, fitur canggih itu misalnya add friend hanya dengan menggoyang- nggoyangkan device secara bersamaan dengan teman yang akan di invite, dan secara otomatis kontak teman akan dimasukkan kedalam contact Line.
Kekurangannya, aplikasi ini sering ada delay ketika digunakan.
Sama dengan kedua aplikasi IM diatas, WeChat juga menggunakan nomor telepon sebagai ID. Kelebihannya, aplikasi ini mempunya banyak fitur di dalamnya.
Selain chating, kita juga bisa menggunakan menu social yang di dalamnya terdapat menu moment yang bentuknya mirip-mirip dengan Path, pada bagian Moments ini pengguna dapat meng-upload foto, menge-like foto dan sekaligus memberikan komentar ke foto-foto yang di upload oleh teman yang sudah ada di list WeChat.
Sayangnya dengan fitur tersebut, membuat aplikasi ini jadi berat dan lumayan besar sekitar 10MB.
VIBER
Satu pilihan aplikasi lain untuk instant messaging adalah aplikasi Viber, aplikasi IM yang bisa buat voice call, aplikasi yang udah punya pengguna lebih dari 40 juta di seluruh dunia ini mengklaim punya fitur VoIP (voice over internet protocol) yang ciamik.
Fitur andalan Viber adalah voice call sehingga koneksi data harus bagus juga. Nah ini yang jadi masalah buat pengguna di Indonesia karena kualitas data operator masih rendah. Sama seperti aplikasi IM di Android lainnya, kontak yang dipakai adalah nomor kontak ponsel