Search
Sabtu 5 Oktober 2024
  • :
  • :

Perang Ojek Aplikasi – Bagian 2: Ojek Aplikasi Kok Mangkal?

MAJALAH ICT – Jakarta. Kehadiran aplikasi bergerak untuk layanan ojek dimaksudkan agar pengojek lebih mobile dan tidak diam di satu tempat. Namun, alih-alih meminimalkan waktu tunggu dan santai di pangkalan, pengemudi ojek online seperti Go-Jek justru malah membuat pangkalan ojek baru.

Pangkalan ojek baru yang menggunakan aplikasi bisa ditemui di sekitar depan Mall Ambassador Jakarta Selatan. Kemudian, ada juga pangkalan Go-Jek di Jl. S. Parman, Jakarta Barat. Mangkalnya pengojek online membuat Pemerintah Provinsi DKI kecewa.

Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi Jakarta, Andri Ansyah mengatakan, harusnya karena sudah menggunakan aplikasi pengemudi Go-Jek tidak memangkal, tapi yang terjadi pengemudi Go-Jek banyak yang mangkal di pinggir jalanan di Jakarta. "Go-Jek sudah didukung gubernur, didukung kapolda, katanya aplikasi enggak pakai mangkal, buktinya?" sesalnya.

Karena itu, Andri melihat kini tak ada bedanya antara ojek pangkalan dan ojek berbasis aplikasi karena sama-sama menunggu penumpang di pinggir jalan. "Yang membedakan keduanya, kalau Go-Jek menunggu panggilan penumpang dari ponsel pintar," ujarnya, yang mengaku akan berkonsultasi dengan Polda Metro Jaya dan Organda untuk membahas masalah ini.

Mengetahui hal tersebut, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengancam bahwa ojek online akan dienyahkan dari Jakarta. Menurut Ahok, ancaman tersebut diharapkan membuat jera. Pengelola juga bisa meningkatkan pengawasan dan peringatan kepada para pengemudinya. Jika dicabut izin, tambahnya, tentu perusahaan tidak bisa menjalankan operasi berbasis aplikasi. Nantinya pasti tidak lagi berkembang transportasi ojek.

"Dari pengelola Go-Jek juga kasih kartu kuning, lama-lama kita coret," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta. Ditegaskannya, dengan dicabut ijinnya, maka perusahaan tidak bisa menjalankan operasi berbasis aplikasi. "Lama-lama nggak ada aplikasi, mati sendiri pasti," ujarnya.

Sementara itu, pendiri Go-Jek Nadiem Makarim menyatakan setuju jika ada tindakan terhadap banyaknya Go-Jek dan ojek yang mangkal, yang menganggu pejalan kaki di trotoar. "Saya sangat setuju dengan Pak Kadishub kita akan berkoordinasi bersama menertibkannya," kata Nadiem . Nadiem juga mengaku akan turun langsung mensosialisasikan agar anggota Go-Jek tidak mangkal di trotoar yang dapat menganggu para pejalan kaki. "Kalau misalnya dia tidak mendengarkan, kami mendukung 100 persen Polda dan Dishub untuk menertibkannya," tegas Nadiem.

Tulisan ini dan informasi menarik lainnya dapat dibaca di Majalah ICT No.38-2015 di sini.