Search
Jumat 11 Oktober 2024
  • :
  • :

Peretas Sony Bukan dari Korea Utara, Melainkan Thailand

MAJALAH ICT – Jakarta. Jika sebelumnya beredar dugaan bahwa peretasan informasi situs Sony Pictures dilakukan oleh pihak Korea Utara, perkembangan terbaru menyangsikan hal itu. Sebab dari laporan terkini, disinyalir peretas berasal dari Thailand, tepatnya Kota Bangkok.

Demikian dilaporkan Bloomberg. Meski begitu belum jelas apakah pelaku adalah orang Thailand asli atau pendatang dari negara lain. Sebab ternyata, peretas dilakukan dari sebuah kamar hotel di Bangkok bernama St. Regis Hotel.

Masih dugaan lainnya, bisa jadi pelaku peretasan juga tidak secara langsung melakukannya di Bangkok, melainkan hanya memanfaatkan jaringan terbuka berkecepatan tinggi dari hotel tersebut. Pihak Starwood Hotels & Resorts selaku pemilik hotel hingga kini juga belum mau berkomentar mengenai dugaan hotelnya dipakai meretas Sony.

Sebagaimana diketahui, Situs Sony Picture diretas pihak yang tidak bertanggung jawab. Akibatnya, film-film yang sdang digarap Sony bocor di internet. Disinyalir, Korea Utara berada di balik serangan yang menyebabkan Sony berhati-hati dan karyawannya harus kembali ke zaman sebelum komputer dan internet ditemukan.

Dugaan keterlibatan Korea Utara idungkap Re/code. Pihak Sony dan konsultan keamanannya tengah menyelidiki dugaan keterlibatan Korut. Kelompok hacker bernama Guardian of Peace (GOP) yang telah menyerang sistem komputer Sony Pictures, diduga berasal dari Korea Utara. Keterlibatan Korut diduga berhubungan dengan film terbaru Sony Pictures, The Interview. Film komedi ini menceritakan tentang rencana pembunuhan terhadap pimpinan Korut, Kim Jong Un

Dituding meretas, Korea Utara secara resmi membantah terlibat dalam peretasan terhadap Sony Pictures. Seperti disampaikan seorang diplomat Korut di New York kepada Voice of America, ditegaskannya bahwa Korea Utara tidak mungkin melakukan serangan cyber terhadap Sony Pictures, palagi Korea Utara sendiri merupakan negara yang anti peretasan dan pembajakan.

"Menghubungkan Korea Utara dengan peretasan Sony adalah kebohongan dengan melibatkan negara. Kami secara terbuka telah mendeklarasikan bahwa kami akan mengikuti norma internasional yang melarang peretasan dan pembajakan," yakin diplomat tersebut.