Search
Jumat 13 Juni 2025
  • :
  • :

Peretasan Film ‘The Interview’ Sony Pictures ‘Setting-an’?

MAJALAH ICT – Jakarta. Isu settingan atau merekayasa kondisi tertentu agar film maupun lagu yang akan dilempar ke masyarakat laku, begitu umu dilakukan pekerja seni dan produser di Indonesia. Namun apakah itu juga berlaku bagi pembuat film sekelas Sony Pictures agar film nya terbaru ‘The Interview’ laris, dengan mengatakan bahwa film diretas oleh Korea Utara?

Film ini menjadi laris memang benar. Tapi urusan peretasan, FBI Amerika Serikat telah menetapkan bahwa Korea Utara dibalik peretasan film yang oleh Korea Utara sendiri disebut sebagai film ilegal, tidak jujur dan reaktif. Dan temuan terbaru, serangna cyber yang ditudingkan ke Korea Utara ternyata menurut peneliti keamanan peretas tidak melibatkan Korea Utara.

Serangan cyber pada Sony Pictures adalah karya tim enam hacker yang sekali tidak berhubungan dengan Korea Utara, dan bahkan yang menarik adanya keterlibatan mantan karyawan yang tidak puas. Enam orang yang dituding FBI sendiri berbasis di Amerika Serikat, Kanada, Singapura dan Thailand.

Diklaim, setidaknya satu dari setengah lusin peretas itu adalah mantan karyawan Sony Pictures yang telah bekerja selama sepuluh tahun, sebagaimana dijelaskan dalam dokumen yang bocor selama diretas. Karyawan tersebut memiliki latar belakang teknis.

Banyak di industri keamanan cyber meragukan keterlibatan Korea Utara dalam serangan itu. Pertama karena pada awalnya para hacker tidak menyebutkan anti-Korea Utara dalam The Interview, yang hanya kemudian diklaim sebagai alasan atas serangan itu. Keraguan juga telah dilemparkan atas temuan FBI, yang biasa dibuat saat investigasi sedang berlangsung, dan hanya beberapa hari setelah hack berlangsung.

Peneliti dari Norse mengikuti mantan pegawai Sony secara online dan menemukan sejumah postingan di media sosial yang mengungkapkan kemarahannya mengenai terjadinya PHK dan Sony secara umum.