Search
Jumat 13 September 2024
  • :
  • :

PERGESERAN TI (5): Strategi Mengambil Undershot Market

MAJALAH ICT – Jakarta. Pembuat Software Payroll di Indonesia ada sekitar 200 perusahaan lebih dan sebagian besar dari mereka membuatnya customs made atau semi custom.
"Pembuatan software custom memang sangat cocok dengan iklim bisnis di Indonesia, di mana penggajian sangat rumit dan setiap perusahaan mempunyai cara tersendiri dalam menangani penggajian," ujar Indra Sosrodjojo, Direktur Andal Software.

Untuk bisa melayani banyaknya perusahaan di Indonesia, tambahnya, tidak heran jumlah software house yang diperlukan banyak sekali. Artinya dari jumlah 200 perusahaan software belum dapat menangani seluruh perusahaan yang akan menggunakan software payroll. "Jadi potensi pengembangan software payroll di Indonesia masih cukup menarik."

Kekurangan dalam pembuatan software custom pemakainya selalu satu perusahaan untuk satu macam software. Sehingga sulit untuk melakukan pengembangan software custom, biasanya kalau sudah jadi dan berjalan akan terus digunakan tanpa ada pengembangan, perbaikan hanya dilakukan bila ada bug.

Sebaliknya pada software paket, satu software digunakan oleh banyak perusahaan. Sehingga software paket harus selalu dikembangkan, dan karena yang menggunakan cukup banyak maka bug yang ada akan lebih cepat ditemukan. Dengan membuat software payroll berbentuk paket akan lebih stabil, dan tentunya user interface juga dapat dibuat lebih mudah untuk digunakan pengguna. "Sehingga Andal Software mengambil langkah strategis, yaitu dengan memenuhi kebutuhan pasar software payroll bagi undershot customer," tuturnya.