MAJALAH ICT – Jakarta. Menandai 18 tahun PT Telekomunikasi Indonesia melantai di bursa New York Stock Exchange (NYSE), Direktur Utama Telkom, Arief Yahya berkesempatan lakukan seremoni pembunyian bel penanda penutupan (closing bell ceremony) perdagangan di lantai Bursa Saham NYSE. Selain menyambut 18 tahun Telkom di NYSE, juga menandai perayaan 157 tahun Telkom.
"Pencatatan saham Telkom di NYSE merupakan tonggak sejarah yang menunjukkan keberanian menjadi wakil dunia usaha di pusat keuangan dunia. Pencatatan di NYSE juga pembuktian komitmen untuk memenuhi tuntutan pelaporan serta transparansi perusahaan berstandar internasional," kata Arief Yahya sebagaimana dikutip dari laman resmi Telkom.
Dijelaskan Arif, sebagai satu-satunya perusahaan Indonesia yang melakukan dual listing dan tercatat di NYSE, Telkom telah membuktikan diri sebagai portofolio yang konsisten. Hal ini ditunjukkan dengan kenaikan nilai saham sejak 30 September hingga 30 Oktober 2013 sebesar 9.52% dengan kapitalisasi pasar senilai USD 20,77 milliar.
Saham Telkom sendiri tercatat di NYSE dan London Stock Exchange (LSE) dalam bentuk (ADS) melalui program American Depository Receipt (ADR) dengan kustodian The Bank of NewYork Mellon. Hingga 30 Oktober 2013, volume perdagangan saham Telkom di NYSE memberikan kontribusi sebesar 31,7% dari total perdagangan saham Telkom.
Meskipun kontribusi tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan volume perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), tercatatnya saham Telkom di NYSE memberikan kemudahan untuk mendapatkan akses terhadap sumber-sumber pendanaan eksternal di tingkat internasional serta valuasi premium.
"Tidak mudah untuk mewakili dunia usaha Indonesia di pusat keuangan dunia, serta menunjukkan kinerja portofolio yang konsisten. Ini adalah sebuah sebuah prestasi sekaligus kebanggan bagi Telkom dan Indonesia,” katanya.