MAJALAH ICT – Jakarta. Pertumbuhan pasar smartphone akan turun ke satu digit tahun ini, menandai akhir era pertumbuhan di atas 10 persen, sebagai pertanda bahwa pasar telah mencapai kematangan. Demikian menurut IDC.
Tahun lalu, pasar tumbuh sebesar 10,4 persen dengan mencapai 1,44 miliar unit. Untuk tahun 2016, perusahaan riset tersebut meramalkan bahwa pertumbuhan 5,7 persen pada 1,5 miliar, dengan tren satu digit pertumbuhan dari tahun ke tahun diperkirakan akan terus terjadi hingga 2020.
Dari sudut pandang regional, pasar yang matang seperti Amerika Serikat, China dan Eropa Barat memukul pertumbuhan satu digit di tahun 2015, sementara pertumbuhan pasar tinggi seperti India, Indonesia, Timur Tengah dan Afrika, dan bagian lain di Asia Tenggara, tetap sehat.
Pertumbuhan melambat akan disertai dengan pergeseran terus volume ke low-end, dengan pasar agregat menjatuhkan harga jual rata-rata untuk 237 dolar pada tahun 2020 dari 295 dolar di 2015.
"Perlambatan pasar yang mencapai kematangan memiliki beberapa konsekuensi serius bagi Apple, serta ruang pasar high-end bagi Android, karena ini adalah pasar yang menyerap sebagian besar handset premium yang dikirimkan selama lima tahun terakhir," kata Ryan Reith, direktur program dengan IDC Worldwide Quarterly Mobile Phone Tracker.
Reith menyarankan bahwa pengenalan Apple akan pengenalan program angsuran dimaksudkan untuk melanjutkan peningkatan churn di pasar yang paling menguntungkan, meskipun tingkat penetrasi yang tinggi.
Dalam hal platform, Android akan melihat peningkatan pangsa pasar pada periode hingga 2020, dengan volume terbesar jelas dalam ruang ponsel murah. Pangsa pasar iOS akan menurun, meskipun sementara 2016 diperkirakan akan datar dalam hal volume. IDC juga mengungkapkan bahwa Microsoft mendorong penjualan Windows Phone dengan hardware sendiri, meski dinilai masih belum jelas seberapa serius persembahan Windows Phone akan dari para vendor.